logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis God’s Gift – 14 Days Episode 5 Part 1

Sinopsis God’s Gift – 14 Days episode 5 part 1. Soo Hyun di sandera oleh  pembunuh. Dong Chan datang bersama polisi untuk menyelamatkan Soo Hyun. Si Pembunuhpun shock melihat polisi yang mengetahui keberadaannya. Ditengah keterkejutan pembunuh, Soo Hyun menggunakan kesempatan itu untuk memukul si pembunuh.


Akibat pukulan Soo hyun, si pembunuh kehilangan keseimbangan dan terjatuh, untungnya Soo Hyun dengan cepat menangkap tangannya. Sambil menahan pembunuh itu, Soo Hyun teringat kata2 pemilik Cafe, “Takdir ini akan berakhir jika salah satu meninggal


Si Pembunuh meminta Soo Hyun untuk tak melepaskan tangannya,ternyata ne pembunuh juga takut mati.


“Kau harus mati, agar putriku tetap hidup.” Ucap Soo Hyun dan mulai melepaskan tangan si pembunuh.


Semua polisi yang ada di bawah terkejut. Tapi nyawa si pembunuh memang belum di takdirkan hilang karena kaki si pembunuh tersangkut di tali yang menggantung. Dong Chang yang baru sampai di lantai kedua langsung berusaha menyelamatkan si pembunuh.



Kayak cerita dongeng srigala, si pembunuh yang ditolong Dong Chan malah balik menyerangnya. Dong Chan bisa mengalahkan pembunuh itu. Dengan kesalnya, Dong Chang memukuli si pembunuh karena sudah berusaha membunuhnya, tapi untungnya Woo Jin dan polisi lainnya muncul untuk menghentikan Dong Chan, sebelum dia sampai membunuhnya.


Di pembunuh akhirnya digiring ke kantor polisi. Sebelum Woo Jin juga pergi, dia menyuruh Soo Hyun untuk pulang dan beristirahat karena besok pagi Soo Hyun harus datang ke kantor polisi untuk membuat pernyataan sebagai saksi.


Woo Jin beralih pada Dong Chan dan mengucapkan terima kasih, tapi Dong Chan tetap tidak menyukainya. Woo Jin meminta Dong Chan menjaga Soo Hyun dan mengantarkannya sampai ke rumah. Dia juga meminta Dong Chan untuk datang ke kantor polisi besok untuk memberi pernyataan.

“Hey! Soo Hyun?Apakah kau memanggil nama istri orang dengan namanya saja?” tanya Dong Chan pada Woo Jin.Namun Woo Jin tak menjawabnya, dia hanya berpesan pada Soo Hyun agar pulang dengan selamat.




Soo Hyun sendiri masih menatap ke arah pembunuh. Mereka saling menatap benci. Dong Chan menyadarinya dan langsung menuju ke pembunuh tersebut untuk menghalangi pandangannya dengan Soo Hyun, “Apa yang kau lihat? Aku tidak membunuhmu hari ini. Kau ingat itu!”

Polisi pun berjalan pergi membawa si pembunuh dan tinggal Dong Chan dengan Soo Hyun. Seperginya polisi, Soo Hyun langsung terduduk lemas.

“Kau tahu kan?”

“Apa?” tanya Dong Chan.


“kalau aku sebenarnya mau melepaskan tangannya.” Ucap Soo Hyun, Dong Chan pun mengatakan kalau dia tidak tahu Soo Hyun sengaja melepas tangannya. “mengapa kau menangkap tangannya? Mengapa kau membiarkan dia hidup?” tambah Soo hyun dengan perasaan takut.

“Jadi, apa kau lebih senang jika ia terjatuh dan mati?” tanya Dong Chan.

“Dia layak mati.” Ucap Soo Hyun.

‘Tapi kau tak punya hak untuk membunuhnya. Jika dia layak untuk mati,  hukum dan negara yang akan melakukannya. Aku tak bisa membuat kamu menjadi seorang pembunuh.”

‘Ketika aku memegang tangannya... aku pikiir.... bagaimana jika.. jika orang ini dibebaskan... anakku Saet Byeol...”ucap Soo hyun dengan penuh kekhawatiran.


“Hukuman terberat, dia akan mendapatkan hukuman mati, dan setidaknya dia akan dipenjara seumur hidup.

“Itu masih belum pasti kan?” tanya Soo Hyun.

Dong Chan mengatakan kalau semua itu sudah berakhir dan pada akhirnya, Soo Hyun berhasil menyelamatkan putrinya. “Apa kau tahu ahjumma? Kau tampak sangat mengagumkan tadi.  Sangat mengagumkan.”

Soo Hyun menangis mendengarnya, “Putriku bisa tetap hidup.... anakku.... dia bisa tetap hidup. Ketika aku memikirkan betapa.... betapa..... “ ucap Soo Hyun dan terus menangis. Diapun menyandarkan dirinya pada Dong Chan. 


Dong Chan sendiri merasa tidak nyaman mendapat sandaran dari Soo Hyun. Dia hanya berkata kalau semuanya akan baik2 saja.

~ 12 hari sebelum kejadian ~

Di kantor polisi semuanya sedang sibuk melalukan pemeriksaan pada si Pembunuh. Woo Jin mengajukan permintaan persetujuan penangkapan tanpa surat perintah.

Dong Chan pergi untuk mengambil mobil Soo Hyun di dekat rumah mimi. Saat dia kembali ke tempat Soo Hyun di sekap,dia melihat Soo Hyun duduk termenung di pinggir jalan. Dong Chan mendapat telepon dari Ho Guk dan sepertinya dia diberi kabar bagus.

Masih dipinggir jalan, Soo Hyun menelpon Ji Hoon dan meminta untuk bicara dengan Saet Byoel. Walaupun Ji Hoon kesal karena Soo Hyun menghilang sepanjang hari, tapi dia tetap membangunkan Saet Byeol untuk Soo Hyeon.

“Saet Byeol, ini ibu.... “

“Ibu....” jawab Saet Byeol lemah karena masih setengah tidur.

“Maaf sudah membangunkanmu. Aku hanya ingin sekali mendengar suaramu.”

“Aku ngantuk...”



“Iya.... Saet Byeol... ibu... ibu minta maaf... aku tidak pernah mengatakan kalau kau memalukan dan aku tak akan mengomel tentang sekolahmu dan... ya... dan aku tidak akan mengatakan apa2 meskipun kau mau pergi menonto snake. Mari kita berhenti dari semua pelajaran. Mari kita berhenti dari mereka semua. Oh, dan kau dapat melepaskan hewan di sekolah. Aku tidak akan memarahi kau bahkan jika kau mencontek. Apa kau ingin kembali ke tempat tinggal kita sebelumnya? Kau punya banyak teman disana. Ya.... mari kita lakukan saja. Oke?” tak ada jawaban dari Saet Byeol karena dia sudah tertidur pulas. Terlihat kekecewan di wajah Soo Hyun, karena dia ingin mendenngar suara Saet Byeol lebih lama lagi.

Dong Chan muncul dan langsung menutupi luka pada leher Soo Hyun dengan jaket miliknya. Soo Hyun merasa tak nyaman, dia pun berkata kalau dia baik2 saja.

“Dari sudt pandang profesioal, aku pikir kau tidak akan mati karena ini. Hanya tergores saja.” Tambah Dong Chan dan masih tetap menyuruh Soo Hyun memegangi jaketnya untuk menutupi luka di leher Soo Hyun.

Dong Chan langsung berlari pergi untuk mencari obat untuk Soo Hyun. Sebelum pergi, DongChan memberitahu Soo Hyun kalau Mimi masih hidup.

Benarkah?” tanya Soo Hyun tak percaya.

“Aku baru saja mendapat telepon dari Ho Guk. Untungnya, organ tubuhnya selamat sehingga hidupnya tidak dalam bahaya! Apa kau tahu ahjumma? Pada akhirnya kau dan aku.... kita mengubah takdir.” Ucap Dong Chan dan langsung pergi. Dia juga berpesan pada Soo Hyun agar tidak pergi ke mana2.

Soo Hyun senang mendengar berita itu,dia berkata,”Ya... kita mengubah takdir...”

Woo Jin  sudah berada di ruang interogasi dengan si pembunuh. Woo Jin  berkata pada si pembunuh kalau tak ada gunanya, dia terus tutup mulut karena hasil DNA akan keluar dalam beberapa jam lagi. Tak mengeluarkan sepatah katapun, si pembunuh hanya tersenyum sinis.



Dong Chan masuk mobil dan membawa obat2an untuk Soo Hyun. Soo Hyun mencoba mengobati lukanya sendiri dengan arahan dari Dong Chan. Namun karena Soo Hyun tak bisa menempatkan obatnya dengan benar, Dong Chan pun mengambil obatnya dan membantu mengoleskannya.

Menyadari Soo Hyun terus melihati wajah tampannya, Dong Chan pun bertanya,”kenapa kau menatapku seperti itu? ada apa?” Soo Hyun masih terdiam dan masih melihat ke arah Dong Chan. Dan itu membuat Dong Chan salah tingkah. “kau.... kau... pikir aku terlihat tampan di dalam mobil kan? Aku sering mendengarnya. Sangat menjengkelkan.” Ucap Dong Chan. Dia juga menambahkan kalan dari kening sampai hidunganya adalah sisi terbaiknya dan banyak gadis2 sudah tergila2 padanya.

Soo Hyun hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih. “Jika bukan kau... bagaimana aku bisa membalas kau untuk semua ini?”

“Kenapa kau terus berkata seperti itu? apa maksudmu,’bagaimana’? kau dapat membalasku dengan uang.” Ucap Dong Chan dan langsung memberikan nomor rekeningnya pada Soo Hyun.

Soo Hyun berkata saat pertama kali dia datang ke kantor Dong Chan, Dong Chan langsung menolak uangnnya. “Kenapa kau berubah pikiran?”

Tak menjawab pertanyaan Soo Hyun, Dong Chan malah mengalih pembicaraan dengan menyuruh Soo Hyun pergi menemui dokter besok pagi, karena Soo Hyun akan merasa sakit di tubuhnya saat dia bangun tidur.

Soo Hyun melihat luka2 di badan Dong Chan, diapun langsung mengobatinya. Diobati dan juga mendapat omelan dari Soo Hyun, Dong Chan merasa sedang diobati oleh ibunya sendiri.

“Dan kau anak pembuat onar yang tidak pernah mendengar ibunya” jawab Soo Hyun.

“Saet Byeol sangat beruntung punya seorang ibu yang hebat sepertimu. Pikirkan saja, dengan pembunuh yang menakutkan, berkelahi satu lawan satu tanpa senjata, kau tusuk penamu keperutnya.” Ucap Dong Chan.

“Ibu harusnya seperti itu.... Aku pernah kehilangan anak sekali, jadi ibu mana yang tidak melakukannya untuk menghentikan hal itu terjadi untuk yang kedua kalinya? Jika ibumu berada di situasi yang sama, dia juga akan melakukan hal yang sama.”

Mendengar itu Dong Chan hanya tersenyum dan mengangguk2. Dong Chan mengantarkannya pulang.



Di tempat parkir, mereka bertemu dengan Ji Hoon yang hendak mencari Soo Hyun. Ji Hoon tentu saja terlihat cemburu pada Dong Chan. Tak mau terjadi pertengkaran, Soo Hyun langsung mengajak Ji Hoon masuk kerumah.

Melihat Ji Hoon, Dong Chan bergumam kalau dia sepertinya pernah melihat Ji Hoon sebelumnya, tapi dia tidak ingat dimana dia pernah bertemu dengan Ji Hoon.


Ji Hoon dan Soo hyun masuk ke kamar mereka. Tak mau membuang waktu,Ji Hoon langsung bertanya apa yang sudah Soo Hyun lakukan seharian ini. Tak menjawab, Soo Hyun langsung memeluk Ji Hoon, tentu saja pelukan Soo Hyun membuat Ji Hoon yang tadinya marah jadi melunak.

“Hangat sekali. Suamiku...”

Ji Hoon membelai rambut Soo Hyun, “Apakah kau tahu bagaimana khawatirnya aku? Kau sangat aneh hari ini. Aku tidak tau apa yang harus dilakukan.” Tanya Ji Hoon dengan lembut.

Soo Hyun menjawab kalau semuanya sudah berakhir. Dia juga berjanji untuk tak mengatakan hal2 yang aneh lagi dan tidak akan pergi ke luar tanpa sepengetahuan Ji Hoon lagi.

“Apakah kau masih berpikir....  kalau Saet Byeol akan mati?”

Soo Hyun menggeleng, “Aku kira itu semua Cuma mimpi buruk dan bukan kenyataan. Aku minta maaf karena sudah membuat kamu menderita.”

Ji Hoon menghela nafas dan memeluk Soo Hyun dengan erat.

Mimpi buruk Dong Chan terulang lagi, dia mimpi tentang seorang pria yang membuang mayat perempuan disungai. Dong Chan terbangun. Dia melihat kakek Choo yang tidur disampingnya.

Dong-chan memiliki lain mimpi buruk berulang tentang seorang pria membuang mayat di sungai, dan bangun dengan keringat dingin

Soo Hyun dan keluarganya sarapan bersama. Berbeda dengan Soo Hyun sebelumnya, kali ini dia membiarkan Saet Byeol makan makanan yang dia suka. Tentu saja itu membuat Saet Byeol senang. Soo Hyun juga akan mengantarkan Saet Byeol ke sekolah dan berjanji pada Saet Byeol untuk memarahi semua orang yang mengganggu Saet Byeol.

“hari ini hari sabtu. Tidak ada sekolah hari ini...” ucap Saet Byeol dan tertawa. “Dimana ibu tinggalkan ingatan ibu?”

“Kau benar. Kalau begitu apakah kau mau pergi bermain?” ajak Soo Hyun.

“Benarkah? Apakah kau tidak pergi bekerja?” tanya Saet Byeol bingung.

Soo Hyun menjawab kalau dia sudah berhenti kerja dan akan bermain terus dengan Saet Byeol mulai sekarang.  Saet Byoel senang dan mengajak ibunya pergi nonton SNAKE hari ini karena snake akan tampil di musik and Show. Saet Byeol ingin memberi hadiah  pada vokali SNAKE yang bernama Tae.

Mendengar itu, Soo Hyun teringat kalau hari ini adalah hari dimana dia menampar Young Gyu. Ingin memperbaiki semuanya, Soo Hyun pun mengiyakan keinginan Saet Byeol untuk menonton SNAKE. Dia juga menyuruh Saet Byeol untuk mengajak Young Gyu.


“Ibu.... kau baik sekali!” teriak Saet Byeol senang dan langsung memeluk ibunya dengan erat. Soo  Hyun pun mengajak Ji Hoon jika dia punya waktu.

“Tentu! Aku akan datang meskipun aku tidak harus berhenti menjadi pengacara!” jawab Ji Hoon yang merasa senang karena Soo Hyun terlihat sangat senang.

Dalam hati Soo Hyun berkata, “Terima kasih Tuhan. Karena sudah mengirim Saet Byeol kembali. Karena menyelamatkan keluarga kami.”

Penangkapan pembunuhan berantai ditayangkan di TV. Dong Chan membawakan sarapan untuk kakek Choo yang sedang menonton  berita tersebut. Dong Chan sengaja memberikan salmon pada kakek karena salmon bagus untuk jantungnya.

“kenapa kau terus mengkhawatirkan jantungku yang sangat sehat?” tanya kakek Choo dan meminta Dong Chan lain kali membelikannya sesuatu yang baik untuk stamina.


Dong Chan meminta kakek untuk memberikan uang yang sebelumnya ditawarkan kakek, karena dia sudah berubah dan melakukan hal2 yang baik. Dia mengatakan kalau orang yang menangkap pembunuh berantai itu adalah dirinya, namun sayang kakek Choo tak percaya pada apa yang Dong Chan katakan. Dia meminta Dong Chan membawa orang yang bisa memberi kesaksian kalau Dong Chan benar2 sudah melakukan hal2 yang baik.

“Beri aku pernyataan dari orang itu untuk memenuhi syaratnya. Baru nanti kakek akan memberikan Ki Dong Chan 10 juta dolar.” Ucap kakek sambil memberikan selembar kertas yang bertuliskan surat pernyataan.

“Apakah kau orang tua yang menulis ini secara pribadi? Sangat lucu sekali.” Ledek Dong Chan. Dia pun langsung pergi untuk membawa saksi yang diinginkan kakek Choo.

Dong Chan pergi ke rumah Soo Hyun untuk mengambil kamera pengintai di kamar Saet Byeol. dia juga berkata pada Soo Hyun untuk tak mengkhawatirkan tentang pembunuh karena setelah hasil DNA keluar, semuanya akan berakhir.



Dong Chan lalu mengajak Soo Hyun bicara tentang masalahnya. Dia meminta Soo Hyun untuk menjadi saksi didepan kakek Choo kalau dia sudah melalukan hal2 yang baik. Tentu saja Soo Hyun bersedia karena Dong Chan sudah mau membantunya.

Tepat disaat itu, Dong Chan mendapat telepon dari Ho Gook yang sepertinya memberikan kabar buruk karena  Dong Chan pun langsung mengajak Soo Hyuun ke kantor polisi. Namun Soo Hyun tidak bisa meninggalkan Saet Byeol sendiri. Dong Chan memintanya untuk tidak khawatir karena ada Byeon Tae dan Jenny yang akan menjaganya sampai pengasuhnya datang.

Karena terburu2, Dong Chan lupa kalau dia masih meninggalkan satu kamera cctv di kamar Saet Byeol.

Di kantor polisi sudah banyak berkumpul wartawan. Dong Chan bertanya pada Ho Guk tentang apa yang terjadi. Kenapa DNA Cha Bong Sup tidak ditemukan di rumah Mimi. (CHA Bong Sup adalah nama si pembunuh).

Woo Jin mengatakan kalau dia sudak mengirim kemeja Cha Bong Sup ke NFS dan hasilnya tak ada darah Mimi di pakaian Cha Bong Sup. Golongan darah Mimi adalah O dan yang ditemukan di baju Bonng Sup adalah golongan darah AB.

Mendengar itu Soo Hyun terperanjat, “Itu darahku. Darahku yang tercecer di dalam mobil. Selama perkelahian didalam mobil, darah menempel disana.”

Dong Chan berpikir sejenak dan menebak kalau Bong Sup sudah mengganti pakiaannya. Woo Jin mengatakan, “Di rumah mimi, tidak ada tanda tanda sidik jari, darah ataupun DNA milik Cha Bong Sup.”


“Apa? Di ruang tamu dan kamar mandi ruma itu, harusnya ada DNA-nya.” Ucap Dong Chan.

‘Tidak sehelai rambutpun, keringat ataupun air liurnya. Tidak ditemukan apa-apa  disana.” Jawab Woo Jin.

Sebenarnya apa yang terjadi pada malam itu. Ternyata saat Dong Chan mengejar2 Bong Sup, Bong Sup berhasil sembunyi dan kembali ke rumah mimi untuk membersihkan semua DNA nya. Saat itu juga Bong Sup berhasil mengganti bajunya.

Bong Sup yang mengira dirinya sudah berhasil kabur dari kejaran Dong Chan malah bertemu dengan Soo Hyun yang langsung menabraknya


Soo hyun dan Bong Sup lagi-lagi saling menatap, terlihat ada kebencian diantara mereka berdua.

Woo Jin rapat dengan timnya plus Soo Hyun dan Dong Chan. Mereka sedang berusaha mencari barang  bukti yang bisa membuktikan kalau Bong Sup benar2 bersalah. Karena kalau pakaian yang berlumuran darah Bong Sup serta senjata yang dia gunakan tidak diketemukan, maka mereka harus melepaskan Bong Sup.

Dong Chan protes kenapa mereka tidak bisa menahan Bong Sup dengan hanya menggunakan saksi mata. Dia sendiri dan Soo Hyun bisa menjadi saksi matanya. Woo Jin menjawab kalau Dong Chan dan Soo Hyun tidak bisa menjadi saksi karena Dong Chan sudah memukuli Bong Sup dan Soo Hyun sudah menabraknya dengan mobil.

Soo Hyun dipenuhi rasa kekhawatiran saat mendegar kalau Bong Sup akan segera dibebaskan. Dong Chan geram karena mereka tidak mempunyai bukti kuat untuk menangkap Bong Sup.

Soo Hyun pergi ke toilet dan saat mencuci tangan dia melihat seorang wanita yang sedang memegang cincinnya. Mengingat itu, Soo Hyun langsung menemui Dong Chan yang menunggunya di luar kantor polisi. Dia bertanya pada Dong Chan, bagaimana kalau mereka bisa menemuka bukti yang lain.

“Bagaimana jika kira menemukan barang2 wanita yang sudah meninggal di rumah bajingan itu?” tanya Soo Hyun.

“Tentu saja semua itu akan berakhir. Kenapa?”

Soo Hyun mengatakan kalau  wanita kedua yang meninggal, “dia jelas2 memakai cincin. Dia merasa kesal karena cincinnya nyangkut di mantelnya.”

“Terus bagaimana?”

“Saat aku sedang mempersiapkan untuk acara yang paling di cari, foto2 TKP yang aku terima dari polisi, jelas2 ada tanda bekas cincin pada wanita yang ke 2 yang meninggal.”

“Jadi kau mau mengatakan ... di klub, dia mengenakan cincin tapi pada mayatanya tidak ada cincin di jarinya.” Ucap Dong Chan dan langsung menelpon Ho Gook untuk memastikannya. Ternyata apa yang dikatakan Soo Hyun benar, pada mayat wanita itu tidak ditemukan cincin. Tak mau membuang waktu, Dong Chan meminta Ho Gook untuk mengiriminya alamat rumah Bong Sup.

Ho Gook mengeluh  karena Dong Chan terus menyuruh2nya dan bersikap kalau dia masih sebagai detektif. Tapi walaupun begitu, dia tidak bisa menolak semua permintaan Dong Chan.

Makanan untuk Bong Sup datang. Bong Sup diam2 mengambil ponsel milik si pembawa makanan. Apa yang akan dilakukan Bong Sup dengan  ponsel itu? tunggu disinopsis selanjutnya yah....

Bersambung...

Sinopsis God’s Gift – 14 Days episode 5 part 2 !!!!
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

3 komentar

Makasih buat sinopsisnya.setelah bolak-balik akhirnya keluar juag
Tetap semangat,penasaran dengan ending cerita ini

Balas

punya drrama ini tapi kok eror -_-

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger