logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis God’s Gift – 14 Days Episode 11 Part 2

Sinopsis God’s Gift – 14 Days Episode 11 Part 2. Pada part sebelumnya diceritakan kalau mobil Dong Chan terkena razia, karena nama Dong Chan, Soo Hyun, Jenny dan Byeong Tae sudah masuk daftar pencarian orang. Soo Hyun yang berada di dalam mobil melihat kalau si penjahat muncul dan ingin menangkap dia dan Saet Byeol. Apa yang akan terjadi pada Soo Hyun dan Saet Byeol? apakah mereka akan ditangkap si penjahat? Yuk kita ikutin lanjutan sinopsisnya.

Sinopsis God’s Gift – 14 Days Episode 11 Part 2 !!!!



Dalam kepanikan harus berbuat apa, Soo Hyun melihat ponsel Dong Chan. Si penjahat sudah sampai dipintu mobil dan membukanya.Saat sipenjahat melihat ke  dalam mobil, Soo Hyun dan Saet Byeol sudah tak ada lagi di dalam.


Ternyata Soo Hyun dan Saet Byeol sudah keluar dari dalam mobil dan membawa ponsel Dong Chan. Mereka bersembunyi di balik semak-semak.

Ho Gook dan Woo Jin datang. Dong Chan yang masih tak tahu kalau dia sedang dicari polisi, langsung mengeluh pada Ho Gook kalau polantas itu sudah menahan mereka padahal mereka tidak menyetir dalam keadaan mabuk.

Ho Gook langsung menarik Dong Chan dan berkata kalau Dong Chan sudah dituduh merampas mobil polisi dan menaruh petugas di dalam bagasi. Tentu saja Dong Chan langsung membantah dan mengatakan kalau dia hanya menyelamatkan Soo Hyun yang hendak diculik. Sebagai buktiya, Dong Chan menambahkan kalau di mobil itu banyak darah si penjahat karena Soo Hyun sudah menggigit tangannya.



Woo Jin menghampiri mereka dan bertanya dimana Soo Hyun.  Dong Chan yang tak tahu kalau Soo Hyun sudah kabur, dengan santai menjawab kalau Soo Hyun ada di dalam mobil bersama Saet byeol. Setelah Woo Jin melihat kedalam mobil dan tidak menemukan Soo Hyun, mereka semua baru sadar kalau Soo Hyun sudah melarikan diri.

Woo Jin pun langsung memberi perintah  untuk menyita mobil Dong Chan dan menahan Dong Chan, Byeong Tae dan Jenny. Tentu saja perintah Woo Jin itu membuat Dong Chan dan yang lain kebingungan. Mereka bingung kenapa mereka ditangkap.

Aaaaaaargh... aku bener2 gak suka sama Woo Jin dan Ji Hoon. Episode 11 ini, bener2 bikin kesel...... gak ada yang berpihak sama Soo Hyun. Hanya Dong Chan yang berpihak dan percaya padanya, tapi sekarang Woo Jin malah menangkap Dong Chan untuk kejahatan yang Woo Jin tahu sendiri itu bukan kesalahan Dong Chan.


Soo Hyun dan Saet Byeol masih bersembunyi di balik semak-semak. Si penjahat sudah berada dekat dengan mereka. Tapi untungnya, polisi datang dan membuat si penjahat langsung pergi. Sama seperti penjahat, polisi juga mencari Soo Hyun. Tapi karena tak menemukannya, merekapun pergi.

Setelah semuanya pergi dan kondisi dirasa aman.Soo Hyun dan Saet Byeol keluar dari persembunyian.

~ 6 Hari sebelum kejadian ~

Soo Hyun mengajak Saet Byeol pergi ke sebuah tempat dimana tempat itu berada dekat dengan pantai. Mungkinkah Soo Hyun pergi ke rumah ibunya. Saya tidak tahu, karena tidak ditunjukkan nama tempat itu.

Ji Hoon menemui ibu Soo Hyun untuk mencari Soo Hyun. Ji Hoon berbohong pada Ibu Soo Hyun, dia berkata kalau  Soo Hyun sudah menikam Min Ah, karena itu Soo Hyun pergi dari rumah dengan membawa Saet Byeol, dan sekarang polisi sedang mencari Soo hyun. Sialnya, ibu Soo Hyun percaya pada Ji Hoon dan berjanji akan langsung menghubungin Ji Hoon jika Soo Hyun datang ke tempatnya.

Soo Hyun dan Saet Byeol sedang berada di pantai. Soo Hyun bertanya2 kenapa penjahat itu tiba2 mengejar  dirinya. Tapi dia langsung menepis pikiran itu dan tak mau ambil pusing. Dia memanggil Saet Byeol dan memakaikan jaketnya. Soo Hyun juga mengkuncir rambut Saet Byeol.

Saet Byeol lalu mengeluarkan bungkusan yang diberikan Young Gyu padanya. Ternyata isinya adalah Jepit rambut. Dia pun meminta ibunya untuk memasangkan jepit rambut itu di rambutnya. Jepit rambut itu, sama persis dengan jepit rambut yang ditemukan di celana Dong Chan saat dipukuli oleh mafia. Sebenarnya apa yang terjadi? Benar2 banyak misteri di drama ini.



Setelah merasa cantik, Saet Byeol mengajak ibunya berfoto bersama.

Saet Byeol mengeluh lapar, jadi Soo Hyun mengajaknya pergi kesuatu tempat untuk makan. Kemana Soo hyun mengajak Saet Byeol makan? Ternyata Soo Hyun mengajak Saet Byeol ke rumah ibunya.

Dengan senang hati, ibu Soo Hyun menyiapkan makanan enak buat Soo Hyun dan Saet Byeol. Saet Byeol makan dengan lahap,dia menyukai masakan neneknya. Soo Hyun lalu bertanya bagaimana dengan suami ibunya. Ibu menjawab kalau suaminya sedang pergi ke Seoul jadi Soo Hyun tak perlu khawatir. Ibu pun pergi ke dapur dengan alasan untuk mengambilkan air minum.

Yang kutakutkan terjadi, Ibu Soo Hyun benar2 menelpon Ji Hoon dan memberitahukan keberadaan Soo Hyun padanya.

Di penjara, Dong Chan terlihat tak tenang. Dia takut si penjahat menculik Soo Hyun. Dia meminta bantuan Ho Gook untuk mengeluarkannya, tapi Ho Gook tidak berani melakukannya. Ho Gook juga tak tahu dimana kunci borgol Dong Chan.

“Lupakan tentang borgol. Biarkan Jenny dan Byueng Tae keluar.” Bujuk Dong Chan.

“Tidak bisa. Jika aku melepasnya, aku pasti aka dipecat.” Tolak Ho Gook.



“Brengsek, apa kau akan terus-terusan mengatakan kau akan dipecat? Apa hanya itu yang bisa kau katakan? Ini  lebih penting dari pekerjaanmu.” Ucap Dong Chan sambil mencengkram kerah baju Ho Gook.

“Apa? Tidak, pekerjaanku lebih penting. Aku turut menyesal dengan ahjumma.” Jawab Ho Gook dan kembali ke kursinya.



Kita beralih lagi pada Soo Hyun yang sudah menidurkan Saet Byeol. Soo Hyun ingin menelpon Woo Jin dengan meminjam ponsel ibunya. Tapi karena ibunya lansung sok tau, dengan menebak kalau Soo Hyun mau menelpon Ji Hoon. Ditambah lagi ibunya berkata kalau Ji Hoon satu2nya orang yang bisa Soo Hyun percaya untuk mengatasi masalahnya. Malah membuat Soo Hyun kesal.

“Bukan itu!” potong Soo Hyun, karena ibunya terlalu memuji  Ji Hoon.

“Apa maksudnya bukan? Kenapa kau bahkan kau membawa anakmu. Apa salah anak  itu?”

“Salah? Benar. Apa salah anakmu? Sepertinya kau ingin bersikap seperti seorang nenek padahal anak kandungmu saja kau terlantarkan.”

“Soo Hyun-a....”

“Aku dulu seumuran Saet Byeol. kau bilang akan menjemputku. Kau bilang tunggulah setahun maka akan menjemputku kembali. Kau tahu betapa aku menunggumu? Tapi kau tak muncul. Kau menelantarkanku. Dan sekarang aku menjadi seorang ibu dan mempunyai anak, itu lebih membingungkanku. Teganya kau menelantarkan anak kandung sendiri? Seberapa kejam kau sampai harus menelantarkan anakmu? Kau pasti berharap aku akan baik-baik saja karena aku datang padamu, tapi jangan salah paham. Jangan salah paham.” Ucap Soo Hyun dan pergi keluar.

Ibu Soo Hyun terlihat shock dan sedih mendapat kata-kata itu dari Soo Hyun.


Saking bosannya berdiri, sekarang Dong Chan sudah manjat2 di trali. Pokoknya... liat tingkah Dong Chan ne gak ada bosennya. Dia terus saja menyindir-nyindir Ho Gook yang tengah asik makan siang. Mendapat sindiran Dong Chan yang tak henti-hentinya berkoar membuat Ho Gook tak nafsu makan lagi. 

“Hyung! Ho Gook hyng, ini tak benar. Bukan kami!” tambah Byung Tae.

Ho Gook terpancing emosi, dia berkata kalau dia tak suka dipanggil hyung oleh Byeong Tae. Byeong Tae pun ikut terpancing saat Ho Gook memanggilnya pencuri kelas teri. Ho Gook, Byeong Tae dan Dong Chan adu mulut. Rekan Ho Gook yang membawa kunci  penjara langsung menghampiri dan berusaha menghentikan perdebatan mereka.


Ternyata Ho Gook hanya akting dan sengaja memancing rekannya itu untuk maju. Ditengah keributan yang dilakukan mereka bertiga, Ho Gook mengambil kunci dari saku rekannya itu dan memberikannya pada Byeong Tae.

Untungnya, rekan Ho Gook tidak menyadari kalau kuncinya sudah diambil. Dong Chan menyuruh Byeong Tae dan Jenny keluar duluan dan mencari Soo Hyun dan Saet Byeol.



Agar Byeong Tae dan Jenny bisa keluar dengan selamat, sekali lagi Ho Gook mencari gara2. Dia membuat keributan dengan rekannya yang lain. Dia mempeributkan makanan yang dimakan rekannya. Setelah Byeong Tae dan Jenny berhasil kabur, rekan Ho Gook baru sadar kalau kunci disakunya hilang, dia pun langsung berlari keluar untuk mencari Byeong Tae dan Jenny.

Saet Byeol sedang asik nonton televisi saat ponsel Dong Chan berbunyi dan itu adalah panggilan dari Byeong Tae. Saet Byeol menjawabnya, tanpa basa basi, Byeong Tae langsung bertanya dimana dia sekarang. Dengan polosnya, Saet Byeol menjawab kalau mereka sedang berada di dekat laut.

Tepat disaat itu, neneknya  masuk dan langsung merebut ponselnya. Nenek nya dengan panik mengatakan pada Saet Byeol untuk tidak berkata pada siapa2. Dia juga menyita ponsel itu dan akan mengembalikannya saat Soo Hyun pulang.

Byeong Tae dan Jenny sendiri masih berada di depan kantor polisi dan bersembunyi dari kejaran polisi yang mencari mereka. Walaupun ponselnya dimatikan dan tidak mendapat informasi apa2 dari saet Byeol, Byeong Tae tidak kehabisan akal. Dia akan menggunakan pelacak GPS untuk mencari posisi ponsel Dong Chan.

Di telpon umum, Soo Hyun menghubungi Woo Jin dan memberitahunya kalau dia tidak melukai Min Ah, karena Min Ah sendiri yang melakukannya. Woo Jin bertanya keberadaan Soo Hyun, tapi bukannya menjawab Soo Hyun malah meminta Woo Jin melepaskan Dong Chan.

“Satu-satunya orang yang bisa melindungiku dan Saet Byeol hanyalah Dong Chan. Woo Jin dulu bilang padaku, untuk tetap berasa disisi Dong Chan. Aku tak tahu alasannya tapi orang itu mencoba menculik Saet Byeol. dia bahkan mencoba menculikku dan Dong Chan menyelamatkanku. Tolong percaya padaku.”

“Aku mengerti. Aku akan mencari tahunya.”jawab Woo Jin dan menutup teleponnya.

Si penjahat muncul dan bertanya pada Woo Jin tentang keberadaan Soo Hyun. Woo Jin menjawab kalau Soo Hyun tak mengatakan padanya. Si Penjahat langsung meminta ponsel Woo Jin untuk mengecek sendiri. Tapi Woo Jin tak mau memberikannya, dia malah menghapus nomor yang digunakan Soo Hyun menelponnya.


Sikap Woo Jin itu langsung memancing emosi penjahat. Dengan kesal si pejahat langsung mencengkram kerah baju Woo Jin.

“Apa yang kau lakukan?”

“Jika kau menyentuh Soo Hyun, aku tak akan tetap diam. Aku akan mengatakan pada seluruh dunia kaulah yang membunuh Cha Bong Sub.” Ucap Woo Jin.

“Sebelum itu, dunia akan tahu kalau kaulah yang menembak keponakan Ki Dong Chan. Lalu apa yang akan dilakukan ayahmu yang menganggap kehormatan adalah segalanya? Dia mungkin akan gantung diri.” Ancam penjahat itu dan pergi.  Ternyata, itulah alasan Woo Jin membantu kejahatan si penjahat itu.



Byeong Tae mengecek keberadaan Saet Byeol dan Soo hyun dari GPS ponsel Dong Chan. Byeong Tae berhasil menemukannya. Tiba2 tamu tak diundang datang dan Byeong Tae langsung menghapus semua datang yang ada di komputernya. Sepertinya rombongan berjas hitam itu datang untuk mengetahui keberadaan Soo Hyun. Byeong Tae tetap menutup mulutnya walau dia sudah  babak belur dipukuli. Tapi saat salah satu pria menyeret Jenny pergi untuk menodainya, Byeong Tae langsung berteriak  kalau dia akan memberitahu mereka.

Saet Byeol memindahkan fotonya dan Soo Hyun ke dalam ponsel  neneknya. Saat dia akan mengembalikan ponsel neneknya, dia mendengar pembicaraan neneknya dengan temannya.

“Berapa lama lagi kalian berdua akan hidup bermusuhan? Mengapa kau tidak mengatakan pada putrimu semuanya?” ucap teman nenek.

“Apa yang sebaiknya aku katakan padanya? Fakta kalau ibunya dipukuli setiap hari? Jadi karena hal itu aku tidak bisa mengambilnya kembali?”

Teman nenek mengeluh karena Soo Hyun tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada ibunya. Saet Byeol mendengar itu semua.

Soo Hyun  keluar dari toko setelah membeli susu coklat untuk saet Byeol. Tiba2 dia ditangkap oleh orang-orang yang berpakain serba putih. Dan sepertinya mereka adalah petugas dari rumah sakit jiwa. Dan yang menyuruh  mereka membawa Soo Hyun  ke rumah sakit jiwa adalah Ji Hoon. Huft! Tega banget sih tu Ji Hoon. Kalau dia cerita semua apa yang terjadi, Soo Hyun gak akan lari dari dia.



Saet Byeol sedang menggambar di kamar saat neneknya masuk. Melihat gambaran Saet Byeol, si nenek berkata kalau gambaran Saet Byeol mirip dengan gambaran Soo Hyun waktu masih seumuran Saet Byeol. Mendengar itu, Saet Byeol jadi penasaran dan ingin melihat gambaran ibunya.

Nenek langsung mengambil gambar yang dibuat Soo Hyun dan foto Soo hyun saat kecil. Foto Soo Hyun saat kecil sangat mirip dengan Saet Byeol.

“Apa ibu juga bagus dalam pelajaran ketika dia masih kecil?” tanya Soo hyun.

“Tidak..... dia sangat buruk dalam mengeja. Mau lihat?” jawab nenek dan menunjukkan hasil pelajaran Soo Hyun saat kecil.

Melihat nilai ibunya yang mendapat 20, Saet Byeol langsung mengeluh karena ibunya selama ini selalu menyuruhnya belajar dan menuntutnya untuk pintar.

“Tapi kenapa hubunganmu dengan ibu buruk?” tanya Saet Byeol.

“itu karena aku melakukan banyak hal buruk.”

“Ibu bilang jika kau meminta maaf sungguh2 ketika kau berbuat salah, maka orang itu akan memaafkanmu. Hati yang tulus pasti selalu berkenan.”

“Benarkah? Apa ibu benar2 mengatakan itu?” tanya nenek.

“kenapa? Apa nenek  malu untuk mengatakannya? Itulah mengapa aku menulisnya dalam buku ran harian. Nenek sebaiknya menulisnya juga.” Saran Saet Byeol. Karena nenek tak punya buku harian, jadi Saet bYeol menyobek kalender yang dia gunakan untuk menggambar pada nenek  agar neneknya bisa menulisnya disana. Setelah memegang pena dan bersiap menulis, nenek akhirnya mengaku kalau dia tidak bisa menulis. Saet Byeol pun membantu neneknya itu menuliskannya.

“Soo Hyun, ini ibu... saat ini aku bahagia. Aku hidup dengan baik. Ahjussi sangat baik padaku.” Saet Byeol berhenti sejenak, dia teringat kalau nenek sebelumnya berkata kalau dia sering dipukuli suaminya itu,tapi pada ibunya, nenek mengatakan kalau suaminya sangat baik. Saet Byeol mengerti kenapa neneknya memilih tak mengatakannya, jadi dia tetap menulis apa yang neneknya katakan. Setelah selesai menulis semua yang ingin neneknya katakan pada ibunya, Saet Byeol melipatnya dan memasukkannya ke dalam kantong bajunya.

“Aku akan memberikannya pada ibu.” Ucap Saet Byeol. Ngomong2 tentang Soo Hyun, nenek jadi bertanya2 kenapa Soo Hyun begitu lama keluar.

Tiba2 terdengar suara orang mengobrak abrik barang2 di rumah nenek Saet Byeol. Pensaran apa yang terjadi, nenek mengintip dari balik pintu, dia terkejut melihat banyak orang dirumahnya. Saat rombongan orang berjas hitam itu masuk kedalam kamar, Saet Byeol dan neneknya sudah tidak ada lagi disana.


Nenek dan Saet Byeol bersembunyi. Melihat penampilan orang yang masuk ke rumahnya, nenek menebak kalau mereka pasti bukan polisi. Nenek pun jadi penasaran apa yang sebenarnya terjadi.

“Nenek aku takut.” Rengek saet Byeol.

“Tak perlu takut,nenek bisa mengalahkan para pria itu. aku bisa mengalahkan mereka dalam satu pukulan.” Jawab nenek. Bersama neneknya yang pemberani, Saet Byeol merasa tenang.



Saat orang2 berjas hitam itu sibuk dengan orang2 yang bekerja di kapal, nenek menggunakan kesempatan itu untuk pergi ke tempat yang lebih aman lagi. Nenek dan Saet Byeol masuk ke dalam truk pembawa ikan. Untuk jaga2, nenek mengambil ikan paling besar untuk dijadikan senjata. Dia sudah bersiap dibalik pintu.



Di luar, salah satu pria berjas bersiap membuka pintu mobil. Tapi karena dia mendengar suara sirine polisi, pria itu pun langsung mengurungkan niatnya dan memilih pergi. Pemilik mobil, tidak tau kalau ada orang di dalam mobil-nya. Setelah mengkunci pintu dan menghidupkan musik, dia menjalankan mobilnya.

Apa yang akan terjadi pada nenek dan Saet  Byeol?apakah mereka akan baik2 saja berada di ruangan es seperti itu? tunggu kelanjutan sinopsisnya di part ke tiga.




Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

3 komentar

Aslinya uda sampe episode berapa mbak?

Balas

Tak sabarnya for next episod..

Balas

jujur,di episode ini scenenya ga banyak yang sedih tapi episode ini yang menurutku paling sakit.Semua orang ga percaya sama Soo Hyun,dan bahkan episode ini yang buat aku bener-bener benc sama Ji Hoon!

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger