logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis She Was Pretty Episode 1 Part 2


Ha Ri dan Sung Joon sekarang sudah berada di sebuah restoran. Tanpa Sung Joon tahu, Hye Jin yang asli duduk di belakangnya. Dia disana untuk memberitahu dan memberi kode agar Ha Ri tidak salah bicara. Pertanyaan yang pertama Sung Joon ajukan adalah apa pekerjaan Hye Jin/ Ha Ri. Karena sudah diberitahu Hye Jin sebelumnya, harus menjawab apa jika di tanya seperti itu, Ha Ri pun menjawab kalau dia masih kuliah karena dia senang belajar. Sung Joon lalu berkata kalau dirinya sendri bekerja sebagai Art Direktur. 


Sung Joon lalu bertanya tentang kedua orang tua Hye Jin. Ha Ri lalu menjawab dengan terbata “sehat” sambil melihat ke arah Hye Jin. Hye Jin yang tak mau sampai ketahuan, terus memberi kode pada Ha Ri untuk tidak melihat kearahnya, Ha Ri harus terus melihat ke arah Sung Joon. Karena Sung Joon menanyakan tentang orang tuanya, Ha Ri pun ikut menanyakan tentang orang tua Sung Joon. Sung Joon menjawab kalau ayahnya tinggal di Seattle dan dia sendiri tinggal di New York karena pekerjaannya. Ha Ri lalu menanyakan tentang ibu Sung Joon, mendengar itu Sung Joon terdiam. 

Merasa salah ngomong, Ha Ri kembali melihat ke arah Hye Jin dan Hye Jin memberi kode kalau ibu Sung Joon sudah meninggal. Ha Ri lalu dengan cepat meralat, dia mengubah pertanyaannya, dia berkata kalau dia bermaksud menanyakan ibu tiri Sung Joon. 

“Tapi.... kenapa mendadak mencariku?” tanya Ha Ri pada akhirnya.

Sung Joon mengaku kalau sebelum dia kembali ke Korea, dia sempat membereskan barang2nya di rumah dan diantara barang itu dia menemukan kotak yang berisi surat2 mereka yang dulu mereka kirimkan. Setelah membaca surat2 itu kembali, Sung Joon jadi ingin bertemu dengan Hye Jin lagi. Sung Joon lalu bertanya kenapa Hye Jin dulu tiba2 memutuskan kontak dengannya. Karena pertanyaan itu sudah bisa ditebak oleh Hye Jin, jadi Hye Jin menyuruh Ha Ri menjawab:



“Setelah kau berimigrasi, kami juga berimigrasi ke Jepang dan aku kehilangan kontakmu.” Jawab Ha Ri dan Sung Joon terlihat lega karena pertanyaannya selama ini terjawabkan. Sung Joon lalu terus mengungkit masa lalu mereka, dia bertanya apa Hye Jin masih ingat tentang puzzle. Mendengar itu, Hye Jin asli jadi sibuk sendiri memberikan jawab untuk Ha Ri, dia menulis di sebuah kertas dengan tulisan gadis pengintip. Untungnya Ha Ri bisa membacanya dengan jelas dan itu membuat Sung Joon senang karena Hye Jin masih mengingat tentang hal itu. 

“Aku bertanya2 kenapa aku menyimpannya, tapi saat memainkannya aku terus ingat saat kita memainkannya bersama. Aku sangat berterima kasih padamu. Sebelum kita bertemu, aku selalu ingin sendiri. Tapi setelah kita berteman, aku mulai sadar kalau punya satu teman disisimu, maka dunia tidak terasa sepi, kalau dunia bisa menyenangkan. Dan sahabat yang ada disisiku... adalah orang mengagumkan sepertimu Hye Jin. Itu adalah sebuah berkat. Setelah berpikir seperti itu, aku merasa sangat bersyukur dan ingin menemuimu dan mencarimu. Bertemu denganmu seperti ini, rasanya sungguh hal tepat yang aku lakukan.” Aku Sung Joon dan kita melihat seolah2 Hye Jin asli yang duduk di hadapan Sung Joon.


Tak salah lagi.... bersembunyi adalah pilihan yang tepat.” Ucap Hye Jin sambil menutup wajahnya dengan buku menu.

Waktunya pulang, Sung Joon menawarkan diri untuk mengantar Ha Ri, namun Ha Ri menolak dengan alasan kalau dia membawa mobil sendiri. Sebelum pulang, Ha Ri mengaku pada Sung Joon kalau dia akan belajar ke luar negeri. Semua itu adalah permintaan Hye Jin, agar Sung Joon tidak minta ketemuan lagi. Tentu saja hal itu membuat Sung Joon kecewa, apalagi Ha Ri mengatakan kalau dia akan pergi besok. 

Ha Ri hendak berjalan pergi, namun Sung Joon memanggilnya lagi. Dia meminta Ha Ri menunggu selama 5 menit. Tanpa menunggu jawaban dari Ha Ri, Sung Joon langsung berjalan pergi. 

Kemana Sung Joon pergi, ternyata dia pergi ke sebuah toko dan setelah membeli sesuatu dia kembali pada Ha Ri dan memberikan apa yang sudah dia beli. Dia meminta Ha Ri untuk menggunakan benda yang berada di kotak itu saat Ha Ri ingin menghindari hal yang tak dia sukai. 



“Pergilah dan semoga sukses. Pastinya, hubungi aku.” Ucap Sung Joon dan mengulurkan tangannya. Ha Ri menyambutnya dan saat dia hendak menarik tangannya kembali, Sung Joon tak mau melepaskannya. Sung Joon tiba2 menarik Ha Ri ke dalam pelukannya. Tanpa Sung Joon sadari, Hye Jin asli melihat apa yang dia lakukan. Ya, Hye Jin tentu saja merasa cemburu melihat dia memeluk Ha Ri, bukan dirinya. Tapi mau bagaimana lagi, Hye Jin tak berani menunjukkan dirinya yang sekarang pada Sung Joon.

Di rumah Ha Ri bertanya2 kenapa Sung Joon sangat berbeda dengan Sung Joon yang dulu. Karena memang bukan hak-nya, Ha Ri pun memberikan hadiah yang Sung Joon berikan, dia juga mengatakan pesan yang Sung Joon katakan, “gunakan saat kau ingin menghindari sesuatu.”


Hye Jin membuka kotaknya dan ternyata di dalamnya adalah sebuah payung berwarna merah. Melihat itu, Ha Ri menganggap kalau payung itu tak istimewa sekali. Dia kemudian mengajak Hye Jin minum, dan saat dia hendak mengambil minumannya, Hye Jin langsung berdiri dan berkata kalau dia yang akan mengambilkan minumannya. Setelah kembali mengambil minum, Hye Jin malah mendapati Ha Ri sudah tertidur. Hye Jin mencoba membangunkannya, karena Ha Ri belum mencuci wajahnya, namun Ha Ri tak mau bangun. 


Hye Jin pun berpendapat kalau Ha Ri pasti merasa lelah karena sudah berakting membantu dirinya.  Sebagai rasa terima kasihnya, Hye Jin pun membersihkan wajah Ha Ri yang sudah tertidur. Hye Jin berkata kalau Ha Ri pasti merasa menderita karena punya teman seperti dirinya. Kita kemudian diperlihatkan pada foto2 persahabatan antara Hye Jin dan Ha Ri.


Hye Jin kembali ke komputernya. Dia menghapus pesan-pesan yang tak penting di emailnya. Dia kembali teringat pada masa lalunya.

Flashback!
Hye Jin dan semua teman sekelasnya sedang melakukan perjalanan menggunakan sebuah bis. Di dalam bis itu juga ada Sung Joon. Tiba2 Sung Joon meminta si supir menghentikan bus-nya, padahal di luar sedang hujan deras. Karena Sung Joon terus berteriak2 dan menggedor2 pintu, akhirnya si supirpun menurunkan Sung Joon sendirian dan bus terus berjalan. Hye Jin terlihat bingung dengan apa yang Sung Joon lakukan. Namun dia tak bisa melakukan apa2. 

Sung Joon berjalan dengan perasaan bingung. Dia menutup telinganya dan bergumam... ibu... aku takut... ibu... aku takut. 


Tak lama kemudian Hye Jin menghampiri Sung Joon  dan bertanya kenapa dengan dirinya. Namun Sung Joon tak menjawab, dia hanya menutup telinganya dan terus berkata, ibu... aku takut. Hye Jin lalu mengajak Sung Joon duduk dengan menggunakan jas hujan sebagai pelindung mereka dari hujan. 

Melihat Sung Joon terus merasa ketakutan, Hye Jin pun memasangkan earphone miliknya ke telinga Sung Joon. Saat itu Hye Jin sedang mendengarkan lagu yang berjudul “So Close”. Setelah mendengar lagu itu, Sung Joon langsung menoleh ke arah Hye Jin. 

“Mulai sekarang, aku akan disisimu. Aku akan jadi payung bagimu.” Ucap Hye Jin dan Sung Joon merasa tenang mendengarnya. Dia pun sudah bisa tersenyum. Dia tak merasa takut lagi.


Hari Sung Joon pergi pun tiba dan Hye Jin mengantarkannya ke bandara. Sebelum pergi, Sung Joon memberikan potongan puzzle pada Hye Jin. Potongan dimana ada gambar si gadis pengintip. Sung Joon memberikannya dengan alasan agar mereka berdua nanti bisa memainkan permainan puzzle itu bersama-sama. 

Sung Joon hendak pergi, namun tiba2 dia berbalik lagi dan menghampiri Hye Jin. Dia mencium bibir Hye Jin, tentu saja hal tersebut membuat Hye Jin terperanjat. 

Flashback End!




Sung Joon sekarang sudah berada di rumahnya, dia terus memperhatikan puzzle yang sudah dia susun dan hanya satu bagian yang belum terpasang disana, bagian yang dulu dia berikan pada Hye Jin. 

Di sisi lain, Hye Jin sendiri sedang bimbang antara menghapus atau tidak menghapus semua pesan dari Sung Joon yang ada di emailnya. Setelah berpikir lumayan lama, akhirnya Hye Jin menghapus semua pesan itu dan kemudian berkata dalam hati. “Jaga dirimu, cinta pertamaku.”



Pagi haripun tiba2, tiba2 terdengar suara teriakan Hye Jin yang langsung membuat Ha Ri terbangun dari tidurnya. Khawatir kalau saja terjadi sesuatu pada Hye Jin, Ha Ri pun masuk kekamarnya dengan membawa raket nyamuk. Apa yang membuat Hye Jin berteriak? Ternyata semua itu karena dia mendapatkan email yang memberitahukan kalau dia diterima sebagai pekerja magang di Majalah Jin Sung. 

Kedua sejoli itupun langsung merayakan keberhasilan Hye Jin dengan minum bersama, berteriak dan berjoged ria sampai mereka tertidur karena lelah.


Paginya, Hye Jin sudah berada di depan gedung tempat kerja barunya. Dalam hati dia berkata, “Kim Hye Jin, butuh perjuangan besar untuk tiba disini. Aku yakin mulai sekarang hanya hal baik yang akan terjadi.”  Bruk! Tiba2 ada seseorang yang menabraknya hingga membuat tasnya terjatuh. Hye Jin menunduk untuk mengambil tasnya, namun tanpa di duga celana bagian samping robek gara2 dia menunduk. Hye Jin dengan cepat mengalungkan tasnya di leher dan bagian celana yang robek dia tutupi dengan tangannya. Hye Jin kembali meneruskan janjinya di dalam hati. “Aku yakin hal buruk juga akan terjadi, tapi itu demi kesuksesanku. Lupakan masa lalu dan berusahalah dalam babak ke dua kehidupanku. Mulai!” ucap Hye Jin dalam hati dan diakhiri dengan lompatan riang.


Saking bersemangatnya, Hye Jin berlari menuju kantornya. Di sisi lain, kita melihat Shin Hyuk  hendak memakan permen karetnya dengan cara melemparnya ke atas, namun sayang lemparannya meleset, permen karet yang dia hendak makan terjatuh ke tanah. Saat Shin Hyuk hendak mengambil permen karetnya kembali, dari samping Hye Jin hendak lewat, karena dia sedang berlari dan tak bisa mengontrol kecepatannya, Hye Jin pun menabrak kaki Shin Hyuk dan membuatnya jatuh tersungkur. 


Sambil menahan sakit, Hye Jin melihat kearah Shin Hyuk. Dia kemudian melihat permen karet milik Shin Hyuk yang tarjatuh, Hye Jin pun mengira kalau itu adalah giginya yang patah, dan itu membuat Hye Jin langsung menutupi gigi bagian depannya. Mendengar kalau Hye Jin mengira permen karet itu giginya, Shin Hyuk pun langsung mengambilnya dan memberitahu kalau itu adalah permen karet bukan gigi. 

Mendengar itu Hye Jin langsung memeriksa giginya dan dia senang karena giginya masih lengkap. Hye Jin kemudian menyadari kalau dia sudah terlambat, dan tanpa berkata apapun pada Shin Hyuk, Hye Jin langsung berlari masuk kedalam gedung. 

Shin Hyuk memakan permen karetnya sambil mendumel kalau Hye Jin adalah wanita yang aneh. Setelah memperhatikan pakaian yang Hye Jin pakai, Shin Hyuk pun berkata, “Celana ngatung dengan kaos kaki putih... Michael Jackson?” ucapnya dan kemudian bernyanyi lagu MJ yang berjudul Billie Jean sambil berjoged. 


Ternyata yang diterima sebagai pegawai magang bukan hanya Hye Jin, ada Lee Seul Bi juga. Dia adalah gadis yang duduk di samping Hye Jin saat wawancara. Semua pegawai pria yang ada di ruangan itu begitu menyukai Seul Bi, karena dia adalah gadis yang cantik. Saat giliran Hye Jin, dia memperkenalkan dirinya dengan suara yang sangat keras, ya.... Hye Jin begitu semangat karena sudah diterima kerja. Dia terus saja berteriak2 padahal atasannya sudah meminta Hye Jin untuk mengecilkan suaranya. 

Hye Jin begitu senang karena sudah diterima bekerja sampai2 dia tak mempermasalahkan saat semua orang hanya memperhatikan Seul Bi yang cantik. Bahkan dia sangat semangat saat diberi tugas untuk mempersiapkan sebuah pesta ulang tahun. Si bos bahkan tidak memberikan ongkos jalan padanya, Hye Jin dibiarkan jalan kaki untuk pergi membeli snack dan hadiah kartu belanja mereka. Bukan hanya itu, si bos juga menyuruh Hye Jin membayarkan tagihan rumahnya dan menyebar poster kampanye di seluruh lantai gedung. Dasar Hye Jin yang penurut banget, dia tetap mematuhi ucapan si bos yang menyuruhnya untuk tidak menggunakan lift. Selagi Hye Jin diberi tugas ini dan itu dan merasa kecapekan, si Seul Bi hanya duduk saja di meja kerjanya.

Malam harinya, Hye Jin terus memakai ID pengenalnya. Ya, itu karena Hye Jin sangat senang mendapatkan pekerjaan itu. Ha Ri yang sedang melatih tubuhnya jadi merasa aneh melihatnya dan meminta Hye Jin melepaskan ID itu, namun Hye Jin menolak . Dia bahkan menjawab kalau dia ingin menggunakan ID itu saat tidur. 

Hye Jin kemudian memberikan gaji pertamanya pada Ha Ri, dia berkata kalau mulai sekarang dia akan ikut patungan untuk sewa rumah mereka. Namun Ha Ri menolaknya, “jika bukan karena kau, ayahku tidak akan membiarkan aku tinggal sendiri. Jadi simpan saja.” Ucap Ha Ri dan mengembalikannya. 


Keesokanharinya, Hye Jin kembali bekerja dengan semangat. Dia mengerjakan apapun yang diperintahkan sang bos. Saking senangnya dengan kinerja si Hye Jin, si bos pun memujinya. Dia juga mengaku kalau dialah yang memilih Hye Jin saat tes wawancara. Dengan alasan kalau Hye Jin berbeda dengan karyawan wanita yang lainnya, yang hanya bisa terlponan dengan pacarnya di jam kerja. Si bos menambahkan kalau Hye Jin pasti tidak punya pacar, sehingga dia tidak akan melakukan hal tersebut dan Hye Jin juga pasti akan menerima jam lembur dengan suka rela. Walaupun alasan si Bos memilihnya itu sangat menyudutkan dan merendahkannya, Hye Jin tetap terima dengan suka rela. Dia tak marah sedikitpun. Bahkan dia meminta tugas lagi pada si bos. 

“Kau ngomong apa? Ini sudah jam 6. Waktunya pulang.” Ucap si bos namun dia langsung cepat meralatnya, dia punya kerjaan untuk Hye Jin, dia meminta Hye Jin untuk membawakan kotak yang ada di atas meja itu ke tim editor Most, karena tim Editor Most selalu meminta data dari mereka, namun tak mau mengambilnya sendiri. 


Hye Jin pergi ke ruangan tim editor Most dan dia terkagum2 karena ruangan tim editor Most sangat keren. Semua karyawan disana bekerja dengan sangat cepat. Tim  editor Most adalah tim pembuatan majalah. Setelah menaruh kotak yang disuruh bawa oleh si bos, Hye Jin malah diberi tugas oleh Cha Joo Young, dia disuruh membawa sebuah kotak dan mengirimnya ke tempat pengiriman. Bahkan Hye Jin di suruh kembali lagi ke tempat itu untuk menerjemahkan sesuatu. Dia juga diberitahu agar memencet pasword 4444 saat masuk ruangan itu nanti. 

“Dan kalau kau mau kerja denganku, lakukan sesuatu pada dirimu terutama rambutmu.” Ucap Joo Young dan langsung pergi tanpa mendengarkan ucapa Hye Jin yang bertanya bingung. Tentu saja dia bingung, karena dia bukan pegawai di ruangan itu, tapi dia diberi banyak tugas disana. Bahkan dia juga di suruh mengganti model rambut. 


Tak bisa protes, Hye Jin pun melakukan apa yang diperintahkan. Di luar gedung dia bertemu dengan seorang pria yang masih duduk diatas motornya. Pria itu memakai helm dan saat ditanya apa pria itu berasal dari tim edit Most, pria itu pun mengiyakannya. Merasa kalau pria itu adalah orang yang mengirim barang tersebut, Hye Jin pun langsung memberikannya dan pergi tanpa mendengarkan penjelasan dari si pria. Siapa pria itu? teryata dia adalah Shin Hyuk. Dia merasa seperti pernah melihat Hye Jin sebelumnya, namun dia lupa. 

Hye Jin kembali ke ruangan tim editor Most dan saat dia hendak pergi, Kim Poong Ho memanggilnya dan meminta Hye Jin memeriksa sebuah ketikan. Dia meminta Hye Jin untuk menemukan kata2 yang salah ketik. 

“Tugas kita bersamaan dengan edisi spesial ulang tahun ke 20, jadi kita tidak punya banyak waktu menulis artikel.” Ucap Poong Ho yang meminta Hye Jin mengecek ketikan itu karena kalau sampai ada yang salah ketik, mereka semualah yang bisa kena masalah. 

Hye Jin hendak protes, dengan menanyakan kenapa harus dia yang melakukannya. Namun tak ada jawaban, jadi Hye Jin pun mau tak mau melakukan pekerjaan itu. Tepat disaat itu Shin Hyuk muncul dan bertanya kenapa Hye Jin ada di ruangan mereka. Temannya menjawab kalau Hye Jin adalah pekerja lepas untuk mengedit dan mengoreksi tulisan mereka. 




Shin Hyuk lalu menghampiri Hye Jin dan menambahkan pekerjaannya. Dia lalu bertanya apa mereka berdua pernah bertemu? Karena Shin Hyuk merasa kalau mereka berdua pernah bertemu. Namun Hye jin menjawab kalau ini pertama kalinya mereka bertemu. Hye Jin mencoba bertanya  kenapa dia yang harus mengerjakan semua tugas yang ada di ruangan itu. Belum sempat menjawab Cha Joo Young datang dan bertanya apa Hye Jin sudah selesai menterjemahkan tugasnya tadi. Hye Jin pun memberikan hasil terjemahannya. Saat Hye Jin hendak bertanya kenapa mereka semua menyuruhnya pada Joo Young, Joo Young malah tak menjawab, dia malah menyuruh Hye Jin membelikan kopi dan membawanya ke studio yang ada di lantai satu gedung sebelah. 


Lagi2 Hye Jin tak bisa menolak, diapun mengerjakan hal tersebut. Sampai di studio pemotretan mata Hye Jin kembali terbelalak melihat situasi pemotretan dan para model yang keren-keren. 

Tepat disaat itu, seseorang datang ke ruangan tim editor dan dia mengaku kalau dia adalah pekerja lepas yang datang untuk membantu revisi dan edit. Mendengar itu, semua orang langsung terkejut dan bertanya2, siapa wanita kribo tadi. Joo Young juga memuji hasil terjemahan yang di lakukan Hye Jin. 

Dimana Hye Jin sekarang? Dia sekarang sedang berada di halte bus dengan kondisi terkantuk2. Bukan hanya Joo Young yang memuji pekerjaan Hye Jin, Poong Ho juga memuji hasil kerja Hye Jin. Ya, mereka semua bertanya2 tentang siapa Hye Jin. Saking ngantuknya saat menunggu bis, Hye Jin sampai tertinggal bisnya. 


Keesokanharinya, Hye Jin diberitahu si bos untuk pindah ke tim editor Most, karena mereka yang memintanya dan si Bos mengiyakannya, si Bos menyuruh Hye Jin bekerja disana selama 3 bulan. Oia, nama si bos ini adalah Boo Jong Man. Hehhhe... baru sempet liat Asianwiki. 

Jong Man memberitahu Hye Jin kalau tak ada yang bisa menentang kemauan tim editor. Jadi kalau Hye Jin bisa bertahan disana, maka semua itu akan bisa membantu Hye Jin untuk mendapatkan jabatan pegawai tetap. 

Walaupun sebenarnya tak mau, Hye Jin tetap harus pindah ke tim editor. Saat melihat Hye Jin, lagi2 Shin Hyuk berkomentar kalau dia merasa pernah bertemu Hye Jin sebelumnya. 


Setelah duduk di meja kerjanya, Hye Jin mendapat telepon dari Ha Ri yang menanyakan kenapa Hye Jin pindah tim. Wooow, ternyata Ha Ri bekerja sebagai pramugari. Itu terlihat dari seragam yang dia kenakan saat menelpon Hye Jin. 

Tepat disaat itu Kim Ra Ra muncul dan mengucapkan salam dengan keras. Melihat Kim Ra Ra, Hye Jin memberitahu Ha Ri kalau ahjumma nyentrik baru saja datang. 

Di lobi, kita melihat seorang pria berjalan. Disana juga ada gadis yang di usir dari lift dan menyuruh Hye Jin masuk. Melihat pria itu, si gadis bergumam, “dia laki2 di lift waktu itu.” Euuum sebenarnya siapa pria itu? Pria itu kemudian masuk ke ruangan The Most dan Kim Ra Ra langsung memperkenalkannya pada semuanya. 

Mata Hye Jin langsung terbelalak melihat pria yang baru datang. Pria yang diperkenalkan sebagai kepala editor oleh Kim Ra Ra itu adalah Jo Sung Joon. 


Shin Hyuk yang sedari tadi memperhatikan Hye Jin, akhirnya menyadari kalau Hye Jin adalah Michael Jackson yang pernah bertabrakan dengannya. 



“Senang bertemu kalian. Aku kepala editor yang akan bekerja dengan kalian. Namaku Jo Sung Joon” ucap Sung Joon.

“Tak ada yang menyangka soal ini..... “ ucap Hye Jin dalam hati.

“Kalau ini adalah awal dari ditemukannya gambar tersembunyi.” Ucap Hye Jin dan Sung Joon dalam hati.

Bersambung ke episode 2

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

2 komentar

Suka banget ceritanya.. d tnggu kelanjutannya..

Balas

Suka banget ceritanya.. d tnggu kelanjutannya..

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger