logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis Yong Pal Episode 8 Part 2


Doo Joon dibawa pulang oleh sekretarisnya karena sudah terlalu mabuk dan membicarakan semua rahasianya. Karena sudah tak ada urusan lagi, Dr Lee pun izin pulang pada Chae Young. Namun Chae Young menyuruhnya pulang sendiri, karena dia masih punya suatu hal untuk dibahas dengan Tae Hyun. Tak bisa menolak, dr Lee pun meninggalkan Tae Hyun bersama Chae Young. 

Saat hanya berdua, Tae Hyun bertanya kenapa Chae Young tidak sayang dengan suaminya. Dia bisa  melihat kalau Doo Joon terlihat sedang menderita kekurangan kasih sayang. Chae Young pun jujur menjawab kalau dia sudah tidak mencintai Doo Joon. Chae Young juga mengaku kalau dia juga menderita kekurangan kasih sayang. 

“bagaimana? Kau mau membagi cintamu padaku?” tanya Chae Young dengan senyum nakal. 

Tae Hyun menanggapinya dengan senyum dan berkata kalau untuk pertama kalinya, dia merasa kasihan pada Chae Young. Tae Hyun lalu menanyakan tentang Sung Hoon, pacar Yeo Jin yang sudah meninggal. Chae Young menjawab kalau Shung Hoon adalah pria yang keren, tinggi, tampan dan cerdas. Dia adalah putra sulung dari Daejung Group. Chae Young pun berandai2, kalau saja Sung Hoon bukan berasal dari Daejung Group, maka dia dan Yeo Jin akan menjadi pasangan yang sangat cocok. 

Flasback!

Yeo Jin tersadar dari pingsannya, setelah mengalami kecelakaan dengan Sung Hoon. Disampingnya sudah ada ayah tirinya ( ayah Doo Joon ). Hal yang pertama kali keluar dari mulut Yeo Jin adalah menanyakan tentang Sung Hoon dan sang ayah, hanya berkata maaf. Mendengar hal itu, sontak Yeo Jin langsung histeris. 


Sebuah vas bunga pecah dan dengan ekspresi penuh kemarahan Yeo Jin berkata, “Ayahku mengambil seseorang yang sangat kupedulikan.” 

Tak menganggap ucapan Yeo Jin, sang ayah hendak pergi begitu saja. Yeo Jin yang sudah terbawa emosi, langsung berlari menerobos dinding kaca dan dia pun jatuh dari atas gedung.

“Aku juga akan mengambil orang yang sangat kau pedulikan.” Ucap Yeo Jin. Melihat Yeo Jin jatuh, sang ayah langsung histeris memanggilnya.



Yeo Jin selamat dan sekarang d sudah berada di rumah sakit. Melihat Yeo Jin yang tak sadarkan diri, sang ayah merasa senang, karena merasa Yeo Jin kembali seperti Yeo Jin-nya yang dulu, yang tak membantah perintahnya. Diapun kemudian meminta pada dr Park ( direktur rumah sakit ) untuk tidak membangunkan Yeo Jin, dia meminta dr Park dan dr Lee untuk membiarkan Yeo Jin terus tertidur sampai si ayah meninggal. Semua itu dia lakukan agar Yeo Jin tidak terus berusaha bunuh diri karena membenci ayahnya. Tanpa mereka semua sadari, Chae Young mendengar percakapan mereka bertiga. 


Kita kembali lagi pada Tae Hyun dan Chae Young, dimana Tae Hyun bertanya tentang bagaimana si ayah tahu berapa lama sisa hidupnya. Chae Young menjawab kalau si ayah menderita kanker pengkreas dan berada di stadium akhir. 

“Area terbatas dimana Yeo Jin sedang koma.... dia membangun sebuah istana, dimana sang putri akan tidur... dia meninggal 6 bulan kemudian dan Yeo Jin tidak pernah sadar kembali. Itu semua karena Han Doo Joon. Yah, suamiku mungkin benar.... dia ingin bersama Sung Hoon. Mungkin lebih baik seperti ini.” Ucap Chae Young menceritakan semuanya.

“Aku mengerti, dia sangat mencintainya bahkan rela mati demi dia.” Ucap Tae Hyun dalam hati. 

Melihat Tae Hyun yang ingin tahu banyak tentang Yeo Jin, Chae Young pun bertanya apa Tae Hyun menyukai Yeo Jin. Tentu saja tae Hyun langsung menjawab tidak. 

“Kau dengan gadis kaya dan putri cantik sepanjang waktu. Bagaimana mungkin tidak?”

“Jadi, kenapa kau tidak mencintai suamimu yang kaya dan tampan? Lagipula, semua cinta itu sama kan?” tanya Tae Hyun balik. “Ketika aku pergi ke lantai 12, kau tahu apa hal pertama yang kuperhatikan? Orang di lantai 12 lebih diperhatikan dari yang lain.” Tambah Tae Hyun yang kemudian izin pulang.


Tae Hyun pergi ke kamar Yeo Jin dan menyuntikkan sesuatu ke dalam selang infus Yeo Jin. Kita kemudian melihat Tae Hyun sudah membawa Yeo Jin pergi dengan mobilnya. Yeo Jin yang sepertinya diberi obat tidur oleh Tae Hyun, langsung terkejut saat terbangun dan menyadari kalau dia sudah berada di luar rumah sakit. 


“Dimana kita? Apa yang kau lakukan?” tanya Yeo Jin pada Tae Hyun dan Tae Hyun menjawab kalau mereka berdua sedang melarikan diri, karena hal inilah yang selama ini Yeo Jin inginkan. Tae Hyun tidak mau memberitahu kemana mereka akan pergi, namun dari jalan yang mereka lewati, Yeo Jin bisa mengetahuinya. Ya, jalan itu adalah jalan yang Sung Hoon dan Yeo Jin lewati malam itu. Melihat jalan itu, membuat Yeo Jin teringat kembali pada kejadian itu, dimana mereka dikejar-kejar dan mobil mereka ditabrak sehingga membuat Sung Hoon meninggal. 


Mengingat kejadian itu membuat Yeo Jin ketakutan sehingga membuat Tae Hyun menghentikan mobilnya dan membiarkan Yeo Jin meluapkan emosinya. Dia membiarkan Yeo Jin menangis sendiri di dalam mobil.

Tae Hyun melanjutkan perjalanannya dan akhirnya mereka sampai di sebuah gereja. Yeo Jin shock melihat gereja itu, ya.... gereja itu adalah gereja dimana Yeo Jin dan Sung berencana untuk mengucap janji dan di gereja itu jugalah Sung Hoon dimakamkan. 



Tae Hyun mengeluarkan kursi roda dari dalam mobilnya dan membawa Yeo Jin masuk ke dalam gereja. 

“Kau benar... ini dimana kau dan Choi Sung Hoon seharusnya menikah. Kupikir ini tempat yang tepat untuk membawamu. Ini adalah tempat dimana ingatanmu berhenti. Sekarang kau bebas. Kau dapat memperoleh kekuatanmu kembali disini. Kembali ke dunia yang sengit dimana kau berada. Ketua Han akan membantu mengobati adikku.” Ucap Tae Hyun pada Yeo Jin dan tentu saja itu membuat Yeo Jin marah karena Tae Hyun sekarang ingin lepas tangan dari semua urusannya. Tae Hyun pun membiarkan Yeo Jin membencinya. 


Tae Hyun kemudian memberikan sebuah handpone pada Yeo Jin dan berkata kalau Yeo Jin bisa menelpon Presdir Go ataupun bank di Swiss dengan handpone itu. 

“Tidak ada yang tahu nomormu sekarang. Saat kau menelpon seseorang... mereka akan mulai melacak lokasimu. Anggap saja sebagai satu-satunya kesempatan. Gunakan dengan bijak.” Ucap Tae Hyun dan kemudian berjalan pergi. Baru berapa langkah berjalan pergi, Yeo Jin memanggilnya dan bertanya kenapa Tae Hyun melakukan semua itu padanya. 

“Kau hidup di dunia yang berbeda. Aku lupa tentang itu untuk sementara waktu. Dan aku... aku tidak ingin iri pada seseorang yang sudah mati.” Jawab Tae Hyun dan berjalan pergi. 


Yeo Jin sekarang sudah berada di luar gereja dan melihat kuburan Sung Hoon. Yeo Jin menangis. Di tangannya masih ada ponsel pemberian Tae Hyun. Melihat ponsel itu, Yeo Jin langsung teringat saat pertama kali diajari Tae Hyun cara membuka kunci ponsel. 

Dalam kebimbangan harus menelpon siapa, Yeo Jin mendengar percakapan antara seorang pastur dan seorang biarwati. Mereka membicarakan tentang mobil yang parkir di depan pintu masuk dan didalam mobil itu masih ada orangnya. Mendengar itu, Yeo Jin bisa menebak kalau itu adalah mobil Tae Hyun. Ingin memastikan hal tersebut, Yeo Jin pun menekan tombol nomor satu dan nomor yang disave disana adalah nomor Tae Hyun dengan nama “YONG PAL”. 

Bukan hanya menunggu di depan pintu gerbang gereja, Tae Hyun juga sepertinya memang sedang menunggu telepon dari Yeo Jin. Terlihat jelas karena Tae Hyun terus  memegang ponselnya dan saat melihat nama Yeo Jin di layar ponselnya, dia langsung mengangkatnya namun dia tidak mengatakan apa2. 

“Jika kau menjawab telepon, kay harusnya mengatakan sesuatu. Jika kau tidak kesini dalam waktu 30 detik... aku tidak akan pernah bertemu lagi denganmu.” Ucap Yeo Jin.



Mendengar hal itu, Tae Hyun langsung keluar mobil dan berlari mencari Yeo Jin. Dia tak menemukan Yeo Jin di dalam gereja. Setelah berkeliling gereja akhirnya dia menemukan Yeo Jin. Tae Hyun mencari yeo Jin sambil berteriak memanggil namanya, “Yeo Jin-a.”

“Yeo Jin-a? Beraninya kau memanggilku dengan nama itu?” ucap Yeo Jin kesal dan mereka pun tertawa menyadari perasaan masing-masing. Perasaan yang tidak bisa berpisah.


Di rumah sakit kepala perawat dan Perawat So sedang merasa gundah. Perawat So bertanya2 apakah mereka semua sudah melakukan sesuatu yang benar dan apakah Tae Hyun dan Yeo Jin akan kembali.  Kepala perawat menjawab kalau dia sendiri juga tidak yakin. 


Tae Hyun dan Yeo Jin memutuskan untuk menginap di kamar tamu gereja. Pada pastur, Tae Hyun berkata kalau mereka hanya akan tinggal digereja sampai Yeo Jin merasa baikan, setelah itu mereka berdua akan pergi. 

Saat Tae Hyun akan pergi ke kamarnya, dia kembali masuk lagi ke kamar Yeo Jin. Dia perpesan pada suster agar tidak mematikan lampu di kamar Yeo Jin. Melihat perhatian Tae Hyun, si suster langsung berkomentar kalau Tae Hyun adalah pria yang baik. Yeo Jin membenarkan, Tae Hyun memang pria yang baik. 



Kita akhirnya diperlihatkan kembali pada perawat Hwang yang menelpon sekretaris Doo Joon dari telpon umum. Dia mengancam sekretaris Doo Joon agar mempertemukan dia dengan Yeo Jin lagi, kalau sampai dia tidak dipertemukan lagi dengan Yeo Jin, dia akan membuat semuanya rumit. Sepertinya Perawat Hwang belum tahu tentang apa yang terjadi pada Yeo Jin, sekretaris Doo Joon pun tak bisa memberitahukan semuanya melalui telepon, dia mengajak perawat Hwang ketemuan. Namun Perawat Hwang tak mau, dia tak mau dibodohi lagi. Saat dia hendak mengancam sekretaris Doo Joon lag, tiba2 sebuah truk menabrak-nya. Mendengar suara tabrakan itu, tentu mengejutkan sekretaris Doo Joon. Dia memanggil2 Perawat Hwang namun tak ada jawaban.

Tepat disaat itu, Presdir Go muncul dan berkata, “Ada orang yang mendengarkan dengan berkomunikasi dan ada beberaa yang tidak kan?” 

Mendengar ucapan itu, sekretaris Doo Joon langsung menyadari kalau Presdir Go sudah menyadap teleponnya dan melakukan sesuatu pada Perawat Hwang. 



Perawat Hwang sudah terkapar tak berdaya, disampingnya kita melihat sebuah foto dirinya dan Yeo Jin. 


Presdir Go datang untuk menemui Doo Joon. Tak terima ponselnya di sadap, sekretaris Doo Joon langsung protes dan dia juga mengatakan kalau tak seharusnya mereka melukai perawat Hwang karena perawat Hwang sudah sangat setia pada mereka. Untuk membuat sekretaris Doo Joon diam, Presdir Go menggunakan cerita tentang pembangunan piramida, dimana semua pekerja yang tahu tentang rahasia piramida langsung dibunuh. Doo Joon terlihat tak keberatan atas apa yang Presdir Go lakukan. Dia setuju untuk membunuh semua orang yang hendak berkhianat pada mereka. 



Yeo Jin berusaha tidur namun dia tak bisa tidur, Tae Hyun yang berada di kamarnya juga tidak bisa tidur. Tae Hyun kemudian mengetuk dindin kamarnya dan Yeo Jin membalasnya. Mereka berdua sama2 tersenyum, karena menyadari kalau mereka berdua sama2 tidak bisa tidur. 


Karena tidak bisa tidur, mereka berdua kemudian pergi ke gereja. Yeo Jin sudah berganti pakaian, pakaian yang dipinjamkan oleh suster tadi.

“Tae Hyun-a...jangan membenci orang yang sudah mati.” Pinta Yeo Jin dan Tae Hyun menjawab kalau dia tidak seperti itu. 

“Dia tewas karena aku.... karena dia mencintaiku... aku masih ingat tentang kecelakaan itu. untuk beberapa orang, 3 tahun sudah cukup untuk menyembuhkan bekas luka mereka. Bagiku, selama 3 tahun terakhir... aku menghidupkan kembali ingatan itu setiap harinya.” Ucap Yeo Jin dan dia meminta tae Hyun untuk menunggunya. Menunggu sampai Yeo Jin bisa menyembuhkan bekas lukanya. 

“Ada sesuatu yang tidak kukatakan padamu. Polisi datang mencariku di Rumah Sakit Hanshin. Dan Han Doo Joon akan menjadwalkan pemakamanmu segera. Kita tidak bisa menyembunyikan fakta kalau kau masih hidup terlalu lama. Kita akan tertangkap.” Jelas tae Hyun atas semua yang dilakukannya.



“Apa itu sebabnya kau memaksaku keluar dari rumah sakit?”

“Iya.”

“Kau pikir apa yang kau lakukan?” tanya Yeo Jin 

“Aku....? aku seorang dokter, kau tahu... “ ucap Tae Hyun dan tersenyum. “Aku punya pelanggan para penjahat yang sangat membutuhkan aku.” Tambahnya. 

Yeo Jin lalu bertanya apa tae Hyun akan benar2 pergi kalau dia tak menelponnya. Bukannya menjawab, Tae Hyun malah balik tanya, dia tanya alasan Yeo Jin menelponnya. 

“Aku tidak tahu. Aku menekan tombol yang salah.” Jawab Yeo Jin dan Tae Hyun pun mengajak yeo Jin untuk tidak membahas hal itu lagi. Hehhehe.... mereka sama-sama tidak mau mengakui perasaan mereka. 


“Kau bilang aku hanya bisa melakukan satu panggilan saja. Jika aku hanya bisa melakukan satu panggilan... aku akan menelponmu.” Ucap Yeo Jin dan mereka pun saling menatap. Dengan lembut Tae Hyun meraih tangan Yeo Jin dan secara perlahan diapun mencium bibir Yeo Jin. Wooooow... 

Bersambung
Sinopsis Yong pal ep 9

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

2 komentar

Cuma saya atau ada yg merasa kiss scene nya kecepetan yah?????(hehehe)
Beginilah nasib kalo nontonnya lambat.....!
Kamsaeyo bak lilik !Himne....
Dan selamat jg, rating drama. Ini sudah nembus 20%....daebak!

Balas

iya... sama... aku jg ngerasa kecepatan... blm ada yg ngungkapin perasaan.ny secara jelas... eh dah nyosor2 aja... hehehe

rating yong pal memang daebak bgt

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger