logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Ms. Temper And Nam Jung Gi Episode 1 Part 1

Akhirnya ada waktu lagi buat nulis di drama populer. Kalau sebelumnya saya menulis Remember bersama Mbak Dee dan Mbak Putri, kali ini saya akan menulis sinopsis drama yang berjudul Ms. Temper and Nam Jung Gi bersama Mbak Ratna. Karena saya kebagian episode perdana, jadi tidak ada salahnya sebelum menulis sinopsisnya, kita kenalan dulu dengan para pemain drama ini. Oke? Cekidooot...

Pemain Drama Ms. Temper And Nam Jung Gi

  • Lee Yo Won sebagai Ok Da Jung
  • Yoon Sang Hyun sebagai Nam Jung Gi
  • Chansung sebagai Nam Bong Gi
  • Lim Ha Ryong sebagai Nam Yong Gab
  • Son Jong Hak sebagai Kim Hwan Gyoo
  • Song Jae Hee sebagai Ji Yoon Ho
  • Yoo Jae Myung sebagai Jo Dong Gyo
  • Kim Sun Young sebagai Han Young Mi
  • Kwon Hyun Sang sebagai Park Hyun Woo
  • Hwang Bo Ra sebagai Jang Mi Ri
  • Lee Jung Jin sebagai Jang Shi Hwan
  • Yeon Jeong Hun sebagai Suami ketiga Da Jung ( Cameo )


Sinopsis Ms. Temper And Nam Jung Gi Episode 1 Part 1


Nam Jung Gi berdiri dipagar atap gedung dengan kondisi yang sangat berantakan dengan ekspresi wajah yang frustasi.

“Tidak ada tempat bagiku untuk pergi. Apa benar-benar tidak ada jalan? Apakah benar-benar harus membuang martabat terakhirku?” gumam Jung Gi yang terlihat sangat ingin mengakhiri hidupnya saat itu juga. Apa yang sebenarnya terjadi pada Jung Gi? Yuk kita flashback!


Flashback!
Seorang pria bernama Kim Suk Hoon, diangkat sebagai manager baru. Jung Gi dengan setengah hati memberikan tepuk tangan untuk keberhasilan Suk Hoon naik jabatan. Saat Suk Hoon mengajak jabat tangan, tiba-tiba Jung Gi mengambil papan nama Suk Hoon dan langsung memukulkannya ke wajah Suk Hoon. Yang membuat Jung Gi emosi karena Suk Hoon lebih muda darinya dan diberi promosi menjadi Chief. 


Namun ternyata semua itu hanya hayalan Jung Gi semata. Pada kenyataannya, Jung Gi menjabat tangan Suk Hoon dan memberinya selamat sambil membungkuk. Jung Gi melakukan semua itu karena dia adalah orang cinta damai yang tak mau membuat masalah dengan orang lain. 


Park Hyun Woo protes pada Jung Gi karena Jung Gi hanya diam saja disaat Manager Kim mengambil alih herbal serum yang berhasil Jung Gi kembangkan. Karena Jung Gi memang tak mau membuat masalah, jadi diapun membiarkan hal tersebut, dia berpendapat kalau herbal serum itu mereka buat bersama-sama. Tapi sepertinya hal itu hanya sekedar kata-kata saja, terlihat dari ekspresi Jung Gi, sebenarnya dia tak terima dengan apa yang Manager Kim lakukan. 


Jung Gi membukakan pintu mobil manager Kim, semua itu dia lakukan karena manager Kim memang atasannya, walau dari segi umur manager Kim lebih muda darinya. Manager Kim kemudian membersihkan jas bagian pundak Jung Gi, seperti yang selalu para atasan lakukan pada bawahan. Jung Gi tak terima di sentuh seperti itu dan dia langsung memelintir tangan manager Kim. 


“Tidak semua orang bisa berhati mulia sepertiku,” ucap Jung Gi dalam hati karena pada kenyataannya, Jung Gi tidak berani menghajar manager Kim. Yang sebelumnya hanya khalan Jung Gi saja. Hyun Woo melihat apa yang Jung Gi lakukan dan dia hanya menghela nafas.


Bukan hanya Hyun Woo yang tak mengerti dengan sikap Jung Gi yang terlalu baik, Young Mi dan Mi Ri juga mulai menggosipkannya. Mereka bertanya-tanya, apa Jung Gi itu orang yang bodoh atau memang terlalu baik, sehingga tak pernah merasa marah sekalipun. Tanpa mereka sadari, Jung Gi mendengar pembicaraan mereka berdua.

“Aku akan mengatakan ini lagi, tapi aku benar-benar bukan orang pemalu. Aku hanya membela diri dengan menghindari konflik,” ucap Jung Gi dalam hati.


Semua karyawan naik ke dalam lift dan lift penuh sehingga tak bisa naik. Padahal bukan Jung Gi yang masuk terakhir, tapi semua arah mata mereka langsung tertuju padanya, termasuk pria yang masuk terakhir. 

“Apa yang kau lihat?” ucap Jung Gi dengan marah pada pria yang masuk terakhir. Jung Gi bahkan mendorong pria itu keluar lift dan itu membuat semuanya terkejut. Pintu lift tertutup namun terbuka lagi dan kita melihat reka ulang mereka semua masuk ke dalam lift. Sama seperti tadi, mereka semua melihat ke arah Jung Gi.


Lebih baik menghindari konflik,” ucap Jung Gi dalam hati dan berjalan keluar lift.



Acara makan karyawan kantor, semua orang makan dengan lahap. Mereka terus mengambil daging panggang yang Jung Gi potong, sampai-sampai Jung Gi tak kebagian makan satu potong pun daging. Jung Gi kesal dan langsung menyumpal mulut pria yang masuk lift terakhir tadi dengan potongan daging yang masih berada di pencapit. 


Lagi-lagi semua itu hanya khayalan Jung Gi saja. Selesai makan, Jung Gi yang di suruh mengantar Presdir Jo ke taksi karena yang lain sudah dalam kondisi sangat mabuk. Di luar dugaan, Presdir Jo memberi Jung Gi uang sebelum dia pergi dengan taksinya. 

“Mereka yang bertahan akan diberkati pada akhirnya,” ucap Jung Gi dalam hati sambil melihat uang yang dia dapat.


Keesokanharinya, Manager Kim di tangkap polisi.

Dan menjadi terlalu serakah selalu mencampur adukkan penilaian seseorang. Bagaimana ia bisa mempercayai kerahasiaan perjanjian dari orang-orang yang menyuap dia? Posisi dengan banyak tanggung jawab hanya memperpendek umurmu,” ucap Jung Gi dalam hati dan dia merasa lega karena kemarin dia tak mendapat posisi manager. “Saya puas di posisi dimana sata tidak memiliki banyak tanggung jawab,” Jung Gi bersantai sambil membaca buku dan saat itu Presdir Jo melihat ke arahnya. “Namun...


Jung Gi dipanggil ke ruangan Presdir Jo dan dia diberi tugas untuk mengawasi kontrak dengan Gold Chemical Industries. 

...tanggung jawab! Aku sudah diberi tanggung jawab!” ucap Jung Gi dalam hati. 

Ternyata Presdir Jo tau kalau Ramuan Serum Kim Suk Hoon adalah kerjaan Jung Gi. Karena itu dia ingin Jung Gi yang melakukannya dan jika berhasil mendapatkan kontrak dari Gold Chemical Industries  maka Jung Gi akan dipromosikan.

“Dia mengatakan kalau aku akan lulus promosi kali ini dan jika gagal aku pasti menulis surat pengunduran diri,” ucap Jung Gi cemas, namun dia juga tak bisa menolak, sehingga diapun menyanggupi tugas dari Presdir Jo. 


Jung Gi turun dari ruangan Presdir Jo dan langsung di sambut meriah oleh karyawan yang lain. Karena Jung Gi akhirnya bisa mengakui buatannya sendiri. Namun Jung Gi tak terlihat bahagia, dia malah terlihat sangat tertekan. Young Mi kemudian memberitahu agar Jung Gi besok melakukan presentasi dengan baik. 

“Tentang itu, dapatkah kau tunjukkan sekali saja untukku?” tanya Jung Gi dan tanpa berfikir lagi Young Mi langsung menjawab tidak bisa dengan alasan kalau sekarang adalah hari ulang tahun ibu mertuanya jadi dia harus pulang cepat. Namun Jung Gi tahu kalau hal itu hanya alasan, karena Young Mi baru pergi berlibur 2 bulan yang lalu untuk menghadiri acara ulang tahun mertuanya. Walaupun mengetahui hal tersebut, Jung Gi tak berkata apa-apa. 

Jung Gi kemudian beralih pada Mi Ri dan Mi Ri langsung memberi alasan kalau dia punya janji dengan dokter gigi, jadi dia harus segera pergi. Jung Gi tahu juga kalau itu hanyalah alasan karena dia tadi mendengar Mi Ri berbicara di telpon dengan temannya tentang clubing. 

Jung Gi lalu meminta Hyun Woo, namun belum selesai dia mengatakan keinginannya, Hyun Woo langsung berkata kalau dia sangat yakin Jung Gi bisa membuat presentase yang sempurna jadi dia tak perlu khawatir dan meminta bantuan siapapun. 

Semua orang pergi dengan terburu-buru dan meninggalkan Jung Gi sendirian. Jung Gi pulang dan dia tersenyum saat melihat sepeda yang di parkir di depan tangga. Mendengar jung Gi masuk rumah, Yong Gab ayah Jung Gi terbangun. Yong Gab pun menyuruh Jung Gi istirahat karena besok dia akan pergi kerja lagi. 

“Tapi, apakah Woo Joo hari ini juga tidak naik sepedanya?” tanya Jung Gi.

“Aku rasa dia berpikir sayang sekali untuk menaikinya. Dia hanya memandanginya seharian dan membersihkannya,” jawab Yong Gab dan bertanya-tanya sebenarnya Woo Joo itu mirip dengan siapa. 



Jung Gi masuk ke kamar Woo Joo dan melihat hasil gambar yang sudah Woo Joo buat. Itu adalah gambar Woo Joo bersama sepeda barunya dan sebuah tulisan, “Hadiah ulang tahun dari ayah untukku.” Setelah mendapat semangat dari gambar yang dibuat Woo Joo, Jung Gi pun langsung mempersiapkan bahan-bahan presentase-nya. Dia berkeyakinan untuk mendapatkan kontraknya besok. 


Di tempat lain, muncul sebuah mobil merah dan kemudian keluarlah seorang wanita. Euuum... kita tidak terlalu diperlihatkan pada wajahnya, namun sepertinya wanita ini punya karakter yang menakutkan. 


Pagi tiba,  Jung Gi terbangun oleh seorang pria yang mengetok-ngetok kaca rumahnya. Pria itu menyuruh Jung Gi membuka pintu rumahnya. Jung Gi juga mendengar suara bel pintu, jadi dia langsung membukakan pintunya. Tiba-tiba beberapa pria masuk kerumah Jung Gi dan tanpa memberi penjelasan sedikitpun mereka langsung mengemasi barang-barang yang ada di sana. 


Mendengar keributan, Yong Gab dan Woo Joo kelaur kamar dan bertanya ada apa. Jung Gi sendiri tak tahu dan tak bisa menjelaskan. 

“Kami dari perusahaan jasa pindahan,” jawab salah seorang dari mereka.

“Perusahaan jasa pindahan? Siapa yang pindah?” tanya Jung Gi shock. Ternyata jasa pindahan itu sudah salah rumah, orang yang akan pindah ada penghuni 902. Namun mereka hanya pergi begitu saja setelah membuat kekacauan. Barang-barang yang sudah mereka kemasi, tidak di kembalikan lagi ke tempatnya. Lantai rumah Jung Gi pun jadi kotor karena mereka semua masuk rumah menggunakan sepatu. 

Jung Gi, Yong Gab dan Woo Joo hanya bisa melongo diperlakukan seperti itu. Mereka tak bisa protes.

Petugas pindahan sepertinya bekerja dengan grasak grusuk karena di luar gedung saja ada yang bertengkar.


Jung Gi masih berada di rumah, dia mempersiapkan sample presentasenya dengan sempurna. Bahkan di kotaknya dia beri pita untuk mempermanis. Sebelum keluar, Jung Gi berpesan pada sang ayah untuk berhati-hati melepas lakban, tapi sayang apa yang dipesan Jung Gi tidak terlaksana, karena  lakban itu merusak lemari tv mereka. Jung Gi juga berpesan pada Woo Joo agar dia naik sepeda hari ini. 


Jung Gi hendak keluar rumah namun dia tak bisa membuka pintu rumahnya. Ternyata barang-barang milik orang yang pindahan di letakkan di depan rumah Jung Gi, sehingga membuat Jung Gi tak bisa membuka pintu. Karena Jung Gi harus segera keluar rumah dan berangkat kerja, Jung Gi pun memaksa keluar dengan mendorong pintu kuat-kuat. Jung Gi dibantu sang ayah, karena mereka berdua tak kuat melakukannya, sang ayah berteriak memanggil Bong Gi, namun Bong Gi tak mau bangun, dia masih asik tidur. 


Jung Gi memaksakan tubuhnya keluar dan diapun terjatuh menimpa tas ranselnya. Tapi dia berhasil keluar rumah, tanpa memeriksa isi tas terlebih dahulu, Jung Gi langsung menuju mobilnya untuk berangkat kerja. Dasar lagi sial, Jung Gi tak bisa menyalakan mobilnya. 

Flashback!
Tadi malam Jung Gi pulang kerja dalam keadaan ngantuk dan dia langsung meninggalkan mobilnya begit saja. Dia meninggalkan mobilnya dalam keadaan menyala dan itu membuat batrai mobinya habis.
Flashback End

Tak sempat mengisi ulang batrai mobilnya, Jung Gi pun memutuskan untuk berangkat kerja dengan kereta. Di kantor, Presdir Jo sudah kelabakan, karena Jung Gi belum juga datang padahal waktu presentase sebentar lagi mulai. 


Hyun Woo mengangkat telepon dan itu telepon dari Jung Gi yang mengatakan kalau dia sudah berada di depan CGI. Jung Gi menelpon sambil berlari. 

“Kau mengemas contoh produknya kan? Dan laptopmu?” tanya Hyun Woo memastikan.


“Ya! Lagipula hidupku tergantung pada itu!” jawab Jung Gi dan tiba-tiba dia menabrak seseorang dan membuat tas ranselnya melayang di udara. Karena isi tas itu adalah hidupnya, Jung Gi pun melompat dan menangkapnya, untungnya Jung Gi berhasil menangkap tasnya. 

Di depan gedung CGI, Presdir Jo dan Hyun Woo sudah menunggu Jung Gi. Melihat kondisi Jung Gi yang terlihat berantakan, Presdir Jo pun menyuruh Hyun Woo untuk menggantikan presentasinya, namun Jung Gi menolak dengan mengatakan kalau dia bisa melakukannya. 

Di lobi, kita melihat seorang wanita berpakaian modis dengan tubuh proporsional sedang berjalan. Tak lama kemudian rombongan Jung Gi masuk gedung dan dengan terburu-buru masuk lift. Kebetulan sekali di dalam lift ada wanita yang tadi. 


Presdir Jo meyakinkan kedua pegawainya kalau semuanya akan berjalan lancar, jadi tidak perlu takut lagi. Tapi Jung Gi tetap takut karena orang yang akan mereka hadapi saat ini berbeda dari baisanya. Untuk antisipasi, Hyun Woo menghubungi Tuan Jung untuk menanyakan tentang orang yang akan mereka temui itu.

“Hei, kau pikir aku hanya menyenangkan bajiangn Direktur Kim? Dia mengeringkan semua milikku supaya aku bisa melakukan penawaran! Tidak peduli siapapun yang menemui kita, direktur Kim yang memiliki keputusan terbesar,” ucap Presdir Jo dan Jung Gi pun sedikit lega. Namun dia tetap merasa gugup sehingga dia harus makan permen untuk meredakan rasa gugupnya. 


Keluar lift mereka kebingungan mencari ruangan 4A, sehingga Jung Gi bertanya pada wanita yang bersama mereka tadi di lift dan wanita itu menjawab agar mereka mengikutinya saja. Berjalan di belakang wanita itu, ketiganya malah mengagumi tubuh si wanita. Dasar cowok!


Sampai di ruangannya, mereka bertiga langsung menerobos untuk masuk duluan. Wanita tadi juga ikut masuk ke ruangan itu. Tanpa sungkan sedikitpun Presdir Jo meminta wanita itu mengambilkannya secangkir kopi. Tanpa menoleh wanita itu bertanya Presdir Jo ingin kopi apa.

“Americano, dengan gula yang banyak,” jawab Presdir Jo.

“Tanpa gula untukku,” tambah Jung Gi.

“Latte untukku,” sambung Hyun Woo.

Tepat disaat itu, Hyun Woo mendapat balasan sms dari tuan Jung, isi smsnya, “Manager Ok Da Jung, Tim 2 pengembagan produk. Dia sudah bercerai dua kali dan pemarah, jadi dia dipanggil manager pemarah. Aku harap kau kembali dalam keadaan hidup.”


Setelah membaca sms itu, ketiganya merasa tambah khawatir. Dan rasa takut mereka bertambah saat mereka mengetahui kalau wanita yang sedari tadi mereka ikuti dan minta dibuatkan kopi adalah Ok Da Jung. Manager yang harus mereka temui.  

“Sebagai informasi saja, aku sudah bercerai tiga kali. Bukan dua kali,” ucap Da Jung dengan wajah tegas.

“Kenapa kau harus mengatakan hal-hal seperti itu?” ucap Jung Gi pelan pada Presdir Jo. 


Bong Gi keluar rumah dan melihat banyak barang tertumpuk di depan rumah. Keluar gedung, Bong Gi langsung bersembunyi karena melihat ayahnya sedang ditelpon seseorang dan memberitahu kalau ada kecelakaan. Yong Gab pun berjanji pada orang tersebut untuk memantau mobil yang keluar masuk gedung tersebut. Yong Gab bekerja sebagai security gedung tersebut. 

Bong Gi diam-diam masuk ke mobil Jung Gi dan ingin kabur. Namun sayang mobil Jung Gi sedang kehabisan batrai sehingga membuat Bong Gi tidak bisa pergi. 


Di ruang rapat, Jung Gi mempresentasikan produknya dengan baik dan semuanya berlancar lancar. Masalah timbul setelah Jung Gi memberikan sampel produk. Apa yang terjadi? Botol serumnya pecah dan isi serumnya kemana-mana. Melihat itu Da Jung pun langsung ingin meninggalkan ruangan dan itu membuat Jung Gi gugup. Saking gugupnya Jung Gi menjatuhkan semua sampel serum sehingga berserakan dimana-mana. 

“Kalau kau mencobanya sekali saja, aku yakin kau akan menyukainya!” ucap Jung Gi memaksa sambil memberikan sampel serum ke tangan Da Jung.

“Aku sudah cukup melihatnya, jadi tolong tunggulah hasilnya,” jawab Da Jung dan meletakkan contoh serum kembali ke meja. 


Da Jung hendak keluar ruangan dan Jung Gi mengejarnya. Jung GI berkata kalau mereka sudah mempertaruhkan nyawa mereka demi produk itu sambil menunjukkan sampel serum. 

“Aku tidak bisa membiarkan Presdir dan para karyawan menderita karena sikap burukku! Bukankah produk yang terpenting disini? Tolong cobalah!” pinta Jung Gi.


“Maksudmu aku salam dalam membuat penilaian. Pada kesalahan kecil yang sudah keluar dari proporsinya?” jawab Da Jung yang keputusannya sudah tak bisa di ganggu gugat. “Pertama-tama, daya tahan yang mengerikan. Botolnya hancur meski kotaknya telah dibungkus dengan pengaman. Jadi tidak perlu melakukan pemeriksaan lagi, benarkan?” jelas Da Jung dan dia tak mau mendengar penjelasan Jung Ki. “Jangan berani-berani memberiku alasan licik, seperti kau mengalami kecelakaan dalam perjalanan. Kedua, nama  yang mengerikan yang membuat aku menguap hanya dengan mendengarnya. Ketiga, tidak ada strategi pemasaran akan jumlah yang akan dipasarkan, karena ini tidak memiliki keistimewaan atau apapun yang bisa membuatnya bertahan. Aku sudah membauat penilaian yang jelas, tanpa perlu mengatakan padamu kalau itu karena kurangnya pengalaman, benarkan?” tambah Da Jung dan Jung Gi sudah tak bisa berkata-kata lagi. 


Da Jung hendak berjalan pergi. Tiba-tiba Presdir Jo mendorong Jung Gi kearah Da Jung dan itu membuat Jung Gi menempel pada Da Jung. Karena tak mau lama-lama dalam posisi itu, Jung Gi langsung berjalan mundur dan tanpa dia sadari tali id-cardnya nyangkut di kancing baju Da Jung sehingga membuat kancing baju Da Jung lepas ketika Jung Gi berjalan mundur. Semua shock melihat baju Da Jung terbuka.

“Wakil Ketua Nam Jung Gi!” panggil Da Jung emosi.

“Tolong bunuhlah aku!” jawab Jung Gi sambil berbalik karena dia tak berani melihat Da Jung dengan baju seperti itu.

“Kalau itu yang kau inginkan, aku akan membunuhmu.”

“Apa?” tanya Jung Gi dan berbalik namun dia kembali berbalik lagi karena tak berani melihat Da Jung. 


“Mari kita batalkan kontraknya,” ucap Da Jung dan keluar ruangan. Da Jung sengaja membiarkan bajunya seperti itu saat berjalan keluar ruangan, sehingga membuat semua orang terkejut saat melihatnya. 


Da Jung menemui Direktur Kim dan mengatakan kalau dia tidak mau menandatangani kontrak dengan Lovely Kosmetik. Dengan santai Direktu Kim menyuruh Da Jung harus menyetujui kontraknya. Namun Da Jung tidak mau melakukannya, karena dia tahu Direktur Kim sudah disuap untuk hal itu. 

“Itu adalah pekerjaan manager Lee yang sekarang pergi ke Paris, benarkan? Kau pada dasarnya menyuruhku untuk membersihkan kotoran yang ditinggalkan Manager Lee! Aku tidak bisa melakukannya, jadi suruh orang lain untuk mengerjakannya,” ucap Da Jung dan pergi.

“Hei, Ok Da Jung!’ teriak Direktur Kim. “Itu karena kau hanya memikirkan dirimu sendiri makanya kau tidak mendapatkan promosi! Setujui itu tanpa ada kata-kata lagi,” ucap Direktur Kim dengan nada mengancam.


“Tidak, aku tidak mau,” jawab Da Jung tegas, bahkan dia berani bertanya berapa banyak uang suap yang sudah Direktur Kim terima. “Berkat Manajer Lee mengenalkanmu pada Lovely Kosmetik. Kau mengambil semua uang yang ditawarkan kepadamu dan mengirim manager Lee ke Paris karena itu, benarkan? Aku rasa kau tidak mengerti karena aku tidak langsung terhubung denganmu. Tapi ini adalah perjanjian kotoran!” teriak Da Jung dan tiba-tiba Direktur Kim langsung menyiram Da Jung dengan air. 

“Tutup mulutmu!” ucap Direktur Kim marah.


“Dasar kau..,” ucap Da Jung ikut emosi dan menyiram Direktur Kim dengan air juga. Woooow... daebak! Ini bawahan yang tidak takut dengan atasannya. Tentu saja Direktur Kim tak terima, dia melempar kertas pada Da Jung dan Da Jung juga tak terima, tanpa ragu Da Jung melempar tempat air yang ada ditangannya ke arah wajah Direktur Kim, sehingga membuat hidung Direktur Kim berdarah. 


Presdir Jo marah pada Jung Gi, bahkan dia tak perduli Jung Gi akan kemana. Dia menyuruh Jung Gi belajar menjaga mood. 

“Apa maksudmu, pergi kemanapun kau mau? Apa dia mengatakan padaku untuk meninggalkan perusahaan?” gumam Jung Gi bertanya-tanya.


Yoon Ho mengobati hidung Direktur Kim yang berdarah gara-gara Da Jung. Dia bertanya kenapa Direktur Kim menyiram air pada Da Jung. “Kau tahu dia bukan tipe orang yang akan diam dan menerimanya begitu saja!,” ucap Yoon Ho.

“Waktu aku berumur 7 tahun. Aku hampir mati karena digigit oleh anjing ditempat tinggalku,” jelas Direktur Kim. “Aku diselamatkan oleh ibuku yang duduk di samping sumur dengan menyiramkan air.”

“Jadi maksudmu manajer pemarah adalah anjing gila?” tanya Yoon Ho.

“Dia sangat menakutkan! Dia datang padaku dan berusaha mencabik-cabikku! Aku melakukannya supaya aku bisa selamat!” ucap Direktur Kim dan menangis. Tepat disaat itu Presdir Jo masuk dan terkejut melihat hidung direktur Kim terluka.


Da Jung mencuci wajahnya, dia terlihat sangat emosi dengan semua yang terjadi. Saat melihat map miliknya, dia melihat sampel serum nyelip disana. Penasaran dengan serum itu, Da Jung pun mencobanya dan dia terlihat menyukai serum itu. 


Presdir Jo dan Hyun Woo menemui Direktur Kim untuk membujuknya lagi. Namun kali ini Direktur Kim tidak bisa membantu mereka untuk membuat Da Jung menyetujui kontrak karena semua itu salah mereka sendiri yang menghadirkan produk rusak saat presentasi. Presdir Jo yang sangat menginginkan kontrak itu, langsung membahas tentang apa yang sudah dia lakukan untuk direktur Kim. Bukannya luluh, Direktur Kim malah emosi mendengarnya, bahkan dia sampai mencengkram kerak jas Presdir Jo.


“Apa kau mengancamku? Kau pikir kau bisa melakukan itu?” ucap Direktur Kim kesal. “Kalau kau berbicara omong kosong lagi, anggap saja Lovely sudah berakhir,” tambah Direktur Kim dan menyuruh Presdir Jo keluar dari ruangannya.


Presdir Jo kembali ke kantor dan dia semakin emosi pada Jung Gi. Dia menyebut Jung Gi sebagai bajingan yang tak berguna, peminta gaji, manusia sampah, idiot, kepala bodoh, dungu. Saat dikatai seperti itu tubuh Jung Gi semakin mengecil dan mengecil sampa akhirnya dia masuk ke dalam sebuah botol.

“Cepat serahkan surat pengunduran dirimu dan menghilanglah dari pandanganku!” teriak Presdir Jo dan menendang botol yang berisi Jung Gi. 


Jung Gi menyusuri jalan dengan ekspresi frustasi. Dia kemudian melihat blouse wanita disebuah toko. 


Da Jung sendiri sedang bersama Yoon Ho yang terus bertanya tentang apa yang terjadi sebenarnya. Dia bertanya kenapa Da Jung selalu saja berkelahi, namun Da Jung tak menjawab dia terus berjalan.

“Hei, pemarah, pemarah! Kendalikan amarahmu. Direktur Kim dan kau berada di situasi yang menakutkan sampai aku tidak tahan melihatnya,” ucap Yoon Ho.

“Kau mau aku tetap diam dan melihat saat dia berusaha menghalangi aku mendapatkan promosi dan selalu membuat aku membersihkan pekerjaan kotornya?’ tanya Da Jung.

“Ini bukan hanya sekedar pekerjaan kotor biasa,” jawab Yoon Ho.

“Kenapa, apa kau takut dia akan mengetes kesetiaanmu?” tanya Da Jung lagi.

“Aku dengar kalau kau sedang diincar oleh ‘Best Kosmetik’. Direktur Kim melakukan ini karena dia tahu tentang itu. dia perlu merasa percaya diri kalau kau setia padanya kalau dia menaikkanmu,” jelas Yoon Ho, namun Da Jung tidak percaya. Dia masih berpikir Direktur Kim sedang memanfaat dirimya untuk menaikkan posisi direktur Kim sendiri. Tapi Yoon Ho masih penasaran apa Da Jung akan benar-benar menerima tawaran Best Kosmetik. 


“Moodku benar-benar tidak baik karena aku mengalami hari yang sangat buruk. Jadi, jangan memprovokasi aku lagi,” jawab Da Jung dan Yoon Ho masih penasaran Da Jung mau pergi kemana. 

“Kau mau kemana berpakaian seperti itu?” tanya Yoon Ho dan memakaikan jasnya pada Da Jung. 


D lobi, Jung Gi menemui Da Jung dan memberikan blouse yang sudah dia beli untuk Da Jung. Namun Da Jung tak mau menerimanya, dia menganggap Jung Gi sedang berusaha menyuapnya. Saat mereka berhadapan, Jung Gi tanpa sengaja melihat ke arah dada Da Jung karena disana ada penjepit yang digunakan Da Jung untuk menjepit bajunya. 

“Kalau kau mau meminta maaf, seharusnya kau melihat mataku bukan dadaku,” ucap Da Jung.

“Aku tidak melihat dadamu! Aku bersumpah!” jawab Jung Gi menyakinkan.


“Pertama, kau melakukan pelecehan seksual padaku, kemudian kau berusaha memaksaku. Jadi kau pikir pakaian yang sama cukup untuk meyelesaikannya?” ucap Da Jung kesal dan Jung Gi membantah kalau dia sudah melakukan pelecehan seksual pada Da Jung. 

Da Jung kemudian mengingatkan Jung Gi atas apa yang sudah dia dan kedua rekannya lakukan. Dimana ketiganya sudah memperhatikan bagian belakang Da Jung saat mereka berjalan di belakang Da Jung. Da Jung tiba-tiba menarik baju Jung Gi dan tersenyum.


“Mata untuk mata, gigi untuk gigi,” ucap Da Jung dan langsung membuka kemeja Jung Gi dengan paksa di hadapan semua orang. Setelah melakukan semua itu, Da Jung berjalan pergi, meninggalkan Jung Gi yang ditertawakan banyak orang. 

Bersambung ke sinopsis Ms. Temper And Nam Jung Gi episode 1 part 2

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger