logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Ms. Temper And Nam Jung Gi Episode 1 Part 2


Begitulah ceritanya, kenapa Jung Gi sampai begitu frustasi dan ingin bunuh diri dari atas gedung. Tepat disaat itu Hyun Woo muncul dan bertanya tentang apa yang sedang Jung Gi lakukan disana. Tak mau Hyun Woo tahu mengenai apa yang dia rasakan, Jung Gi pun hanya menjawab kalau dia sedang melihat pemandangan dari atas gedung yang ternyata begitu indah. 


Setelah megetahui apa yang terjadi pada Jung Gi, Hyun Woo pun terus mengumpat Da Jung yang punya kepribadian aneh. Bagaimana bisa dia merobek pakaian pria disiang hari. Hyun Woo kemudian membahas tentang rumor mengenai Da Jung dan dia sangat yakin kalau rumor itu benar. Rumor yang beredar adalah Da Jung memiliki sesuatu terhadap pria. Hyun Woo curiga kalau Da Jung sudah melakukan hal itu dengan rekan kerja dan mitra bisnisnya. 

Jung Gi lalu berkata kalau pasti ada alasan dibalik perceraian Da Jung sampai bisa 3 kali. Hyun Woo yang masih percaya kalau Da Jung bukanlah wanita baik-baik, terus berkata kalau dia pernah dengar tentang Da Jung yang selalu memaggil orang ke hotel saat dia ingin bekerja dengan mereka. Setelah melakukan meeting semalam, paginya Da Jung menyetujui kontraknya. Mendengar itu, Jung Gi pun bergumam, andai saja Da Jung menghubunginya seperti itu, maka dia akan melakukan apa saja asal mendapatkan tanda tangan kontrak. 


Bong Gi masih di tempat parkiran dan dia memanggil kurir makanan untuk mengecas batrai mobil Jung Gi. Setelah batrai mobil di cas, Bong Gi langsung tancap gas dan kabur, dia tidak menepati janji untuk membayar 50rb won pada si kurir makanan. Tentu saja hal itu membuat si kurir kesal. 

Petugas pemindahan barang, membawa barang-barang melalui tangga. Tiba-tiba salah satu dari mereka terjatuh karena sepeda milik Woo Joo menghalangi jalan. Tangan ahjussi itu terasa sakit dan dia menyalahkan sepeda Woo Joo. 


WOo Joo keluar rumah dengan kostum bersepeda-nya. Dia keluar rumah dengan  wajah riang karena akan menaiki sepeda barunya, untuk yang pertama kali. Namun senyum ceria di wajahnya langsung hilang saat dia menyadari kalau sepedanya hilang. Diapun hanya bisa menangis.

Jung Gi sudah berganti kemeja dan dia kembali ke kantor. Dia kemudian mendapat telepon dari bagian gudang. Manager gudang menyalahkan Jung Gi karena sudah membuat kontrak dibatalkan, padahal bagian gudang sudah mulai memperbanyak serum. Selain mendapat amarah dari manager gudang, Jung Gi juga mendapat komentar-komentar tak menyenangkan dari Mi Ri dan Young Mi.


Di ruangannya, Presdir Jo makan banyak coklat dengan cepat. Sek. Wang masuk dan memberikan air putih untuknya lalu keluar ruangan. Di depan ruangan Presdir Jo, Jung Gi bertanya pada Sek. Wang tentang apa yang sedang Presdir Jo lakukan dan Sek. Wang menjawab kalau sekarang Presdir Jo sedang makan banyak coklat karena gula darahnya turun, setelah memakan banyak coklat dia nanti akan merasa baik-baik saja. Mendengar itu, Jung Gi pun mengurungkan niatnya untuk bertemu dengan Presdir Jo.


Jung Gi mendapat telepon dari ayahnya yang mengatakan kalau sepeda Woo Joo hilang dan Yong Gab tidak bisa mengetahui siapa yang mengambilnya, karena tak terlihat dari CCTV. Jung Gi tak bisa pulang untuk mencari sepeda anaknya, jadi dia meminta ayahnya untuk menyuruh Bong Gi yang mencari sepeda. Yong Gap pun menjawab kalau Bong Gi pergi dan mobil Jung Gi juga sudah tidak ada di parkiran.


Kemana Bong Gi? ternyata dia sudah berada di sebuah cafe dan membahas tentang bisnis berlian bersama 2 wanita cantik. Saking asiknya bicara, Bong Gi tak sadar kalau mobil kakaknya dibawa mobil derek karena parkir sembarangan.


Jung Gi berusaha menelpon Bong Gi tapi tak diangkat dan itu membuat Jung Gi kesal sampai-sampai dia mengumpat pada telponnya. Mendengar Jung Gi marah-marah tak jelas, karyawan yang lain langsung melihat tak senang ke arahnya. Tak lama kemudian Presdir Jo keluar dari ruangannya dan dari lantai 2 dia berkata pada semua karyawannya kalau mereka sudah sering meghadapi masalah dan bisa menghadapinya jadi dia percaya untuk yang kali ini mereka bisa menghadapinya juga. Selain menyemangati karyawannya, Presdir Jo juga menyindir Jung Gi yang hanya bisa merugikan perusahaan jadi mereka semua bisa meninggalkan orang itu sendiri. Mendapat sindiran seperti itu, membuat Jung Gi terdiam.

Jung Gi menuruni tangga dan dalam hati berkata kalau dia sudah berusia 41 tahun, jadi yang bisa dia lakukan sekarang hanyalah berhenti bekerja dan mencari pekerjaan lain atau membuka restoran ayam dan menjual kimbab, atau juga menjadi supir.


Bong Gi sengaja menunggu kakaknya di depan gedung dan Jung Gi bisa menebak kalau Bong Gi datang karena sudah membuat masalah seperti biasanya. Ternyata Bong Gi belum punya SIM dan sering membuat masalah  dengan mobil Jung Gi seperti menabrak orang, menyenggol mobil orang dan lain-lain.

Bong Gi pun memberitahu Jung Gi kalau mobilnya sudah diderek dan itu membuat Jung Gi harus membayar dendanya sebesar 147.000 won. Di mobil, Bong Gi berjanji akan membiayai kuliah Woo Joo dan mengurus pengunduran diri Jung Gi. Namun untuk melakukan itu semua, Bong Gi butuh investasi sebesar 30 juta won dari Jung Gi untuk membeli crane.


Tentu saja Jung Gi tak percaya, dia bahkan memukuli Bong Gi agar Bong Gi sadar kalau pemikirannya tentang berlian itu tidak masuk akal.


Woo Joo berusaha mencari sepedanya di luar gedung, dia pergi ke parkiran-parkiran sepeda namun tak ada sepeda miliknya. Saat melihat seorang anak mengendarai sepeda dan melintas di depannya, tangis Woo Joo pun pecah karena sepeda miliknya sudah hilang.



Jung Gi hanya mengantarkan Bong Gi pulang dan dia sendiri langsung balik ke kantor. Dia juga berpesan pada Bong Gi untuk mencarikan sepeda milik Woo Joo dan menghibur Woo Joo. Sebelum pergi, Jung Gi melihat ayahnya membantu membawakan barang milik penghuni gedung yang lainnya. Melihat tubuh ayahnya yang sudah tidak terlihat fit lagi untuk bekerja karena sudah tua, membuat mata Jung Gi berkaca-kaca melihatnya.


Jung Gi menghentikan mobilnya, dia teringat pada sindiran Presdir Jo tapi karena dialah satu-satunya tulang punggung di keluarganya, maka Jung Gi berkeyakinan untuk bertahan. Jung Gi berniat menghubungi Da Jung, namun keberaniannya langsung ciut. Jung Gi tak berani menghubungi Da Jung.


Da Jung baru selesai mandi dan dia menggunakan lagi sampel serum dari Jung Gi. Dia terlihat menyukai serum tersebut. Tepat disaat itu dia mendapat sms dari Jung Gi yang meminta satu kesempatan lagi dan Da Jung kemudian membalas sms Jung Gi dengan isi, "datang ke kamar 1302 di Barry Hill Hotel." Setelah membaca sms dari Da Jung, Jung Gi terlihat bingung. Dia teringat kata-kata Hyun Woo yang berkata kalau Da Jung memiliki sesuatu dengan yang namanya pria, apalagi sekarang Da Jung meminta Jung Gi menemuinya di hotel. Pemikiran Jung Gi benar-benar jadi kacau.


Namun karena teringat pada Woo Joo yang sangat bahagia saat mendapatkan sepeda baru dan sekarang jadi sedih karena sepedanya hilang. Juga teringat pada sang ayah yang sudah tua tapi masih bekerja, membuat Jung Gi berani menemui Da Jung, walau dia nanti harus memberikan tubuhnya.


Jung Gi masuk ke kamar mandi Da Jung yang sudah dipenuhi dengan tebaran bunga mawar. Da Jung sendiri sedang berendam dalam bathtub dan dia memandang Jung Gi dengan pandangan yang menggoda. Jung Gi kemudian menuangkan wine ke dalam gelas Da Jung. Setelah minum wine, Da Jung menarik Jung Gi dan menciumnya.


Dan ternyata semua itu tadi hanya bayangan Jung Gi saja. Pada kenyataannya dia belum masuk ke kamar hotel Da Jung, dia masih berada di depan pintu. Tak lama kemudian Da Jung membukakan pintu dan Da Jung masih menggunakan baju mandinya. Jung Gi sudah berada di dalam dan dia begitu terlihat ketakutan. Karena Jung Gi minta diberi kesempatan satu kali lagi, jadi Da Jung mengabulkannya, dia meminta Jung Gi melakukan yang terbaik. Jung Gi mengerti dan meminta izin untuk melepaskan bajunya terlebih dulu. Da Jung pun mempersilahkannya.


Da Jung pergi ke dapurnya untuk membuat teh, sementara itu Jung Gi mulai membuka semua pakaiannya. Da Jung sendiri tak tahu apa yang sedang Jung Gi lakukan, karena dia sibuk membuat teh.


Saat Da Jung kembali ke ruang tamunya, dia shock melihat Jung Gi yang tak berpakaian lagi dan hanya menggunakan boxernya. Tentu saja hal itu membuat Da Jung emosi dan langsung menghajar Jung Gi dengan menendang bagian selangkangan Jung Gi. Da Jung juga mengusir Jung Gi dari kamar hotelnya dan menelpon keamanan untuk menyingkirkan Jung Gi.


Dari barang-barang yang Da Jung lempar keluar ada dua bungkus sampel serum disana. Dua security menyeret Jung Gi keluar dan di lobi semua tamu hotel melihat aneh pada Jung Gi, karena Jung Gi hanya menggunakan boxer saja.


Jung Gi minum bersama Hyun Woo dan menanyakan apa yang Hyun Woo katakan tentang Da Jung itu benar atau tidak. Dengan yakin Hyun Woo menjawab benar dan dia bertanya kenapa Jung Gi bertanya seperti itu, apa Jung Gi ingin melakukan sesuatu pada Da Jung. Tentu saja Jung Gi menjawab tidak, dia tak mengakui tentang apa yang sudah dia lakukan.

Jung Gi mengeluarkan bungkus sampel serum yang sudah di buka oleh Da Jung dan teringat apa yang di katakan Da Jung. Saat itu Da Jung meminta Jung Gi melakukan yang terbaik karena Jung Gi meminta satu kesempatan. Mengingat semua itu, Jung Gi pun menyadari sesuatu dan langsung berjalan pergi.


Paginya, Da Jung menikmati teh sambil menatap ke luar hotel. Dia kemudian mendapat sms dari Best Cosmetic yang menunggu jawaban Da Jung atas tawaran mereka. Tepat disaat itu, bel pintu berbunyi dan orang yang datang adalah Jung Gi.


Jung Gi datang untuk meminta maaf dan berusaha menjelaskan tentang serumnya. Serum itu bernama "Tap-Tap Serum" dan dibuat untuk menyembuhkan masa muda yang rusak. Namun keputusan Da Jung sudah tak bisa diubah karena Jung Gi sudah membuang kesempatan terakhirnya semalam.


"Aku tahu ini bukan tempatku, tapi aku ingin berbicara sedikit. Karena ini kesempatan terakhirku. Tolong lupakan fakta kalau kau kalah dengan penempatan posisi di Paris karena manager Lee dan evaluasi produk kami dengan adil. Aku akan menunggumu, " ucap Jung Gi dan meletakkan proposalnya di meja lalu pergi.


Di luar kamar hotel Da Jung, Jung Gi menangis dibalik dinding. Dia merasa dirinya benar-benar tak berguna karena sudah menggagalkan Lovely Cosmetic mendapatkan kontrak.



Jung Gi akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri, dia memberikan surat pengunduran dirinya pada Presdir Jo. Keluar dari ruangan Presdir Jo, Jung Gi pun langsung mengemasi barang-barangnya. Dia juga meminta maaf pada yang lain karena sudah menyebabkan kehilangan kontrak. Sebelum pergi, Jung Gi memberikan id-card-nya pada Young Mi dan berkata kalau dia sendiri yang akan memberitahu Manager  Gudang tentang apa yang terjadi. Mi Ri, Hyun Woo dan Young Mi terlihat sedih melihat kepergian Jung Gi.



Jung Gi pulang dan melihat Woo Joo menatap sedih pada anak-anak yang bisa bermain sepeda. Jung Gi pun menghampiri Woo Joo dan duduk disebelahnya. Melihat ayahnya pulang cepat, Woo Joo pun heran dan bertanya kenapa. Tentu saja Jung Gi tak bisa mengatakan kalau dia sudah mengundurkan diri, dia hanya menjawab kalau dia kemarin sudah bekerja seharian, jadi hari ini dia bisa pulang cepat. Jung Gi kemudian berjanji akan membelikan sepeda baru lagi, tapi tidak sekarang. Walaupun terlihat sedih, Woo Joo berusaha mengerti ayahnya. Jung Gi pun memeluk anaknya dengan kasih sayang.


Saat akan masuk rumah, Woo Joo menjerit saat melihat gambar sepeda-nya di tempel di pintu apartemen mereka. Pada gambar itu tertulis, "Silahkan datang mengambil kendaraan yang diparkir secara ilegal."


Mengetahui kalau yang mengambil sepeda Woo Joo adalah tetangga barunya, Jung Gi lalu teringat kalau gara-gara barang milik tetangga barunya itulah Jung Gi jadi terjatuh saat keluar rumah dan membuat botol sampel serum pecah sehingga dia diminta mengundurkan diri oleh Presdir Jo. Menyadari kalau semua kesialan yang menimpanya kemarin gara-gara tetangga barunya, Jung Gi pun memberanikan diri untuk menemui si tetangga. Setelah memencet bel dan menggedor pintu, akhirnya pintu apartemen nomor 902 terbuka. Yang keluar adalah Yoon Ho dan Jung Gi memperkenalkan diri kalau dia adalah penghuni unit yang ada di dapannya.

"Rasanya aku akan gila karena dirimu! Begitu banyak hal buruk padaku karena sesuatu yang sangat sialan sudah kau lakukan!Aku benar-benar terganggu, tapi aku menahannya sampai sekarang. Aku bisa mengatasi masalah yang lain, tapi tidak dengan ini! jadi kau mengambil sepeda anakku," teriak Jung Gi dan Yoon Ho dengan santai berkata kalau ternyata Jung Gi pemilik sepeda itu. Jung Gi kemudian mengancam akan melaporkan Yoon Ho atas tuduhan pencurian, karena sudah mengambil sepeda orang tanpa izin. Yoon Ho lalu meminta Jung Gi tenang dan memanggil pemilik apartemen yang sebenarnya. Hmmm... ternyata bukan Yoon Ho pemilik unit 902. Siapa pemilik sebenarnya?


Sambil menunggu pemilik unit 902 yang sebenarnya, Woo Joo memberikan ancungan jempol pada sang ayah karena sudah berani melawan tetangga baru mereka.



"Apakah kau pemilik sepeda yang diparkir ini?" tanya seseorang yang baru keluar dari unit 902 dan Jung Gi berbalik sambil menjawab iya dengan nada tinggi. Namun kesombongan Jung Gi langsung turun saat melihat siapa tetangga barunya. Dia adalah Da Jung dan mereka sama-sama terkejut saat menyadari kalau ternyata mereka sekarang bertetangga.

Bersambung ke sinopsis Ms. Temper And Nam Jung Gi Episode 2

Wuah... baru kemarin selesai nulis One More Happy Ending dan disana lead male dan lead female nya tetanggaan bahkan rumahnya juga berhadapan dan didrama ini juga begitu. Hehehe.. jadi penasaran sama terusan drama ini. Aku penasaran gimana seorang Ok Da Jung bisa suka sama Nam Jung Gi. Yang penasaran, jangan kemana2 ikutin terus kelanjutan sinopsisnya ya.
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

1 komentar:

lanjut donk sinopsisnya...

Balas

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger